Berita Sidikkasus.co.id
LABUHA – Di duga pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) Labuha kabupaten halmahera selatan (halsel) membatasi pelayanan dan menanyakan suku dan asal usul pasien membuat sejumlah keluarga pasien mengamuk,
Dari pantauan media ini terlihat di hadapan petugas security (RSUD) Labuha (Halsel) sejumlah keluarga pasien mengamuk dengan nada keras. dini hari senin/221121 sekira pukul 07:39 wit.
Kronologis memicuh kemarahan keluarga pasien saat security menyampaikan bahwa pelayanan di rumah sakit (RSUD) Labuha bagi pasien yang masuk ke poli kandungan sebatas 10 orang dan poli mata di batasi 5 orang saja,
Menurut security yang ngga menyebutkan nama nya itu bahwa ia sekedar menjalankan tugas untuk menyampaikan arahan pihak rumah sakit saat di tanya keluarga pasien.
Selain membatasi pelayanan terhadap pasien, pihak rumah sakit juga di duga menanyakan suku dan asal usul pasien sebelum menerima pasien untuk mendapatkan pertolongan,
Hal tersebut di sampaikan salah satu warga asal desa wayaua kecamatan bacan timur selatan (Halsel) berinisial (AA) mengatakan dirinya merasah kecewa terhadap pelayanan pihak (RSUD) Labuha,
Saya sudah 4 kali bulak balik dari wayaua ke rumah sakit naik mobil dengan biaya 100 ribu rupiah per dua orang, bila pigi dan balik (pp) sudah Rp. 200 ribu rupiah per dua orang,” Kata (warga)
Begitu juga warga membenarkan bahwa, sebagian pasien jm 5 subuh hampir siang sudah antrian di depan pintu rumah sakit,
“Saya bersama sudara perempuan yang lagi mengadung hampir siang sudah di rumah sakit mengambil nomor antrian, dan saat kami datang sebelum jm pelayanan banyak keluarga pasien terlebih dulu menunggu di depan pintu masuk rumah sakit,” Cetusnya
Lanjut ia, Tetapi tidak lain kami di beritahu security dan petugas loket kalau pasien ibu hamil hanya 10 orang yang di layani per hari dan poli mata 5 orang serta ada beberapa poli lain yang dibatasi.
“Padahal kami sudah ikuti prosedur daftar lewat onlaein dari jauh hari sebelum kami datang,” Kesal (warga).
Begitu juga di sampaikan salah satu keluarga pasien yang tidak menyebutkan namanya pada awak media bahwa sudah beberapa kali membawa istri nya yang sedang mengandung ke poli kandungan namun belum juga di layani,
Saya bawah istri yang lagi mengandung sudah berulang kali, dan Setiap kami datang selalu di tanya asal dari mana dan suku apa.
“Jadi istri saya belum mendapatkan pelayanan sampai hari ini di catat tanggal 22 November 2021,” Tutur (warga)
Selang waktu kepala bidang pelayanan medit rumah sakit umum daerah (RSUD) Labuha (Halsel) Bapak Fahri Bahrudin S.St. MM. di temui wartawan di ruang kerjanya membenarkan bahwa pihak rumah sakit tidak membatasi pasien,
Kalau kemarin pandemi yang masih angkat naik kami masih batasi pasien, tapi untuk saat ini kami tidak lagi membatasi pasien poli mata atau pasien ibu hamil maupun poli lainnya.
Selain itu kata Fahri, pihak rumah sakit sebatas meminta pasien untuk memenuhi swep , Dan kami tidak menyakan suku atau pasien asal mana. setiap pasien kami sekedar menanyakan data penduduk yang di butuhkan rumah sakit.” Ucap (Fahri).
(K/Red)
Komentar