Aksi Protes Mutasi ASN, GPM, GP.Ansor dan PGRI Sebut RS Selaku Anggota DPRD Fraksi PDIP Pulau Taliabu Harus Bertanggungjawab

Berita Sidikkasus.co.id

TALIABU, – Gelar aksi unjuk rasa yang telah dilakukan oleh Gerakan Pemuda Marhaenis ( GPM), Gerakan pemuda Ansor ( GPA), PGRI dan bersama sejumlah pegawai Aparatur Sipil Negara ( ASN) Guru di Kabupaten Pulau Taliabu.

Massa aksi tersebut mendatangi DPRD Pulau Taliabu Untuk menyerang Salah satu Anggota DPRD Fraksi PDIP Ridwan Soamole, agar bertanggung jawab atas kejahatan yang disampaikan bahwa dirinya terlibat dalam mutasi ASN itu. Massa aksi Pun melihat dalam kantor DPRD Pulau Taliabu hanya 2 Orang anggota DPRD yang ada di tempatnya.

“Di ketahuinya massa aksi tersebut ternyata Anggota DPRD Fraksi PDIP disapa Enong ini sudah kabur! entah kemana dia pergi. Akhirnya massa aksipun Mara dan kemudian massa aksipun masuk dalam ruangan Aulah kantor DPRD lalu mengeluarkan sejumlah kursi Anggota DPRD dan satu buah pout bunga dari ruangan tersebut dan teriak ini kursi rakyat,” tuturnya. Selanjutnya

Telah disampaikan oleh La Tomi, dia menyebutkan Innalillahi wa innailaihi rajiun Salah satu Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Pulau Taliabu bahwa dirinya menyampaikan bahwa mutasi pindah memindah ini adalah saya yang terlibat dalam mutasi tersebut,” Sebut dia dalam orasi di depan kantor DPRD Pulau Taliabu sesuai hasil RDP beberapa hari lalu.

Selain itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pulau Taliabu di Maluku Utara menggelar aksi unjuk rasa terkait mutasi massal, Senin (11/10/2021). PGRI menilai kebijakan mutasi yang diambil pemerintah daerah Taliabu berat sebelah.

Dalam orasinya, Koordinator Aksi, Dedi Idu, meminta Aliong Mus selaku Bupati Taliabu untuk segera menggembalikan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimutasi.

Langkah tersebut guna mempertimbangkan banyak aspek yang diatur dalam Kementerian Riset dan Teknologi dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Ada aturan, jadi kami mendesak bupati agar tinjau kembali soal mutasi tersebut,” teriak aksinya.

Selain itu, mereka juga mengeluhkan pelantikan sejumlah guru ASN sebagai Kepala Sekolah (kepsek) yang dinilai tidak sesuai aturan berlaku.

“Kami sangat sayangkan, bupati telah menabrak aturan, soal melantik beberapa kepsek yang tidak berdasarkan regulasi yang diatur,” teriak Dedi Idu.

Dari Pantauan Media ini, di lapangan, ratusan massa aksi yang didominasi guru ASN tersebut mendatangi kantor Bupati Taliabu. Massa aksi membakar ban mobil bekas di halaman kantor sebagai bentuk protes.

Aksi unjuk rasa sempat ricuh karena peserta demo kesal lantaran Satpol-PP melarang mereka masuk. Akibatnya mereka membongkar pagar pintu masuk kantor setempat.

Sementara itu, Aliong Mus, diketahui tidak berada di kantor. Oleh karena itu, massa aksi ngotot menunggu untuk melakukan hearing atau dialog terbuka guna mendapat jawaban alasan pemutasian massal tersebut.

Hingga kini, pendemo masih melangsungkan aksi, menunggu adanya jawaban dari pihak pemerintah daerah Pulau Taliabu.

Selain Satpol-PP, anggota kepolisian dari Polsek Taliabu Barat juga ikut melakukan pengamanan dalam aksi unjuk rasa tersebut.” akhirnya.

( Jek)

Komentar