ROKAN HILIR, JKN – Senin 24 09 18 tepatnya sekitar pukul 10:00 para honorer mengadakan aksi demo di depan Kantor Bupati di Batu Enam, Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Riau. Aksi ini dilakukan karena para honorer tidak mau di rumahkan/di berhentikan.
Di dalam aksi unjuk rasa tersebut, para honorer minta Bupati (H.Suyatno) agar tidak melakukan hal yang demikian terhadap tenaga honorer. Dan para honorer minta agar gaji mereka yang belum terselesaikan, bisa di bayar oleh Pemkab Rohil, dan kembali memperkerjakan para honorer yang akan di rumahkan/di berhentikan.
Setelah beberapa saat, bertahan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati, Rokan hilir akhirnya para unjuk rasa di terima oleh Bupati H.suyatno, untuk bisa masuk kedalam kantor Bupati.
25 orang aksi unjuk rasa, di perbolehkan masuk kedalam ruangan/kantor Bupati, tepatnya di ruangan Sekda sebagai perwakilan dari para honorer yang menggelar aksi unjuk rasa tersebut.
Sesampainya di ruang tersebut, para aksi unjuk rasa menyampaikan keluhan/tuntutan mereka terhadap H.Suyatno( Bupati Rokan hilir) yang di Kawali kepolisian sebagai pengamanan di didalam aksi unjuk rasa tersebut.
Adapun penyampaiannya, koordinator aksi unjuk rasa (ikhwa Samsudin Nasution) mengatakan” bahwa salah satu keberhasilan Pemkab Rohil, tidak jauh dari kontribusi tenaga honorer. Karena itu, mereka minta Pemkab Rohil, agar tidak merumahkan mereka (para tenaga honorer).
Ditambah lagi Surati salah satu honorer di dinas pendidikan menjelaskan,” dia mendapatkan surat pemberhentian dari dinas pendidikan.
Meskipun ada beberapa yang tidak mendapatkan surat.
“Dalam surat di jelaskan, honorer di berhentikan bukan di rumahkan, sementara Pemkab belum menggaji honorer.
Sehingga terkesan lepas tanggung jawab ” ucap Surati.
Sementara itu, Bupati Rokan Hilir, H.suyatno. mengatakan” penyebab di rumahkannya para tenaga honorer, di karenakan APBD yang mengalami devisit.
Dan apabila di paksakan, akan menambah jumlah hutang.
Lanjutnya, kabupaten Rokan Hilir merupakan Kabupaten yang terakhir dalam mengambil keputusan untuk merumahkan para tenaga honorer.
Karena selama ini, Bupati masih memikirkan sosial kehidupan para tenaga honorer.
Saat ini menandatangani ini bukan main”, karena saya selalu memikirkan dampak sosialnya, untuk Riau kita merupakan kabupaten terakhir’ ujar H.suyatno.
APBD Rohil 1’4 triliun sedangkan belanja pegawai saja, sudah habis 900 meliyar rupiah.
Sehingga untuk anggaran, tenaga honorer tidak bisa tertolong lagi.
H.suyatno menegaskan” merumahkan tenaga honorer hanya bersifat sementara, karena seluruh OPD tentu sangat membutuhkan tenaga honorer dalam menjalankan tugasnya.
Apalagi para honorer sebagian sudah berkerja puluhan tahun.
” Ini hanya bersifat sementara, nanti akan ada pengumuman dari kami, karena akan ada kebijakan” yang akan kami ambil. Saya akan tetap memperhatikan dan kita lihat perkembangan dua bulan ke depan.” Tegas H.suyatno.
Tambahnya, Kabupaten Rokan Hilir adalah, wilayah yang memiliki tenaga honorer terbanyak se-Indonesia yaitu, sekitar 12800 tenaga honorer Sementara terkait tuntutan pembayaran gaji akan tetap di lunasi,namun menuggu pengesahan APBD-P.
Di sela sela unjuk rasa salah seorang honorer mengucapkan Alhamdulillah bahwa tuntutannya di terima oleh pak Bupati H.suyatno.” kalau memang nantinya tuntutan kita tidak di indahkan, kita akan melakukan aksi dengan masa yang lebih banyak” pungkasnya. (Tim JKN).
Komentar