Berita Sidikkasus.co.id
Pendiv2 – Salah satu tugas pokok Satgas Pamtas Yonif Raider 509 Kostrad adalah menjaga perbatasan Negara RI-PNG wilayah darat dan mengamankan patok-patok perbatasan yang ada.
Untuk menjaga dan mengamankan patok perbatasan tersebut, Satgas Yonif Raider 509 Kostrad melaksanakan patroli patok MM.5.1 yang dipimpin oleh Komandan Pos Tatakra Letda Inf Andri Putranto beserta delapan orang anggota. Rabu (20/11).
Sebelum melaksanakan patroli, para anggota melaksanakan briefing yang dipimpin langsung oleh Danpos Towe Hitam, untuk menentukan route perjalanan dan mengetahui situasi medan sesungguhnya.
Para prajurit Satgas menempuh jarak kurang lebih 98 Km dari Pos Towe Hitam menuju Patok MM.5.1 melalui medan yang berat melewati jalan setapak, rawa, sungai, gunung dan hutan tropis. Bahkan para personel harus menggunakan perahu untuk melintasi sungai sepanjang 95 Km menuju Kampung Naliti Kuwalen yang terletak di PNG sebelum menuju patok MM 5.1.
Selama 3 hari perjalanan akhirnya, Satgas berhasil menemukan Patok MM.5.1 namun dalam kondisi rusak berat. “Untuk patroli selanjutnya kami akan membawa alat-alat yang diperlukan untuk memperbaiki patok tersebut, agar patok tersebut tidak bergeser dan sesuai dengan koordinatnya,” tutur Andri.
Usai melaksanakan patroli patok perbatasan, Prajurit Satgas Yonif Raider 509 Kostrad melaksanakan bakti Sosial berupa pemberian obat-obatan kepada Masyarakat di Kampung Naliti Kuwalen diwakili oleh Kepala Suku Francis Ariora.
Dilain tempat Perwira Topografi, Kapten Ctp Rudito menuturkan bahwa, “Patroli tersebut wajib dilaksanakan untuk mendata letak (koordinat) patok tersebut, dan meyakinkan patok tersebut tidak bergeser,”
“Usai menemukan patok, nantinya para prajurit akan memasukan data koordinat patok tersebut ke GPS, dan akan dilaporkan ke Komando Atas,” tutur Rudito.
Dilain tempat Dansatgas Yonif Raider 509 Kostrad Letkol Inf Wira Muharromah, S.H., Psc. memberikan apresiasi kepada prajuritnya atas prestasi yang telah dicapai oleh personel Pos Towe Hitam.
“Saya patut memberikan penghargaan yang tinggi, sekaligus bangga atas keberanian para prajurit. Diawal, memang ada rasa kekhawatiran dikarenakan memang medan yang akan ditempuh sangatlah jauh, mereka harus menempuh perjalanan menggunakan perahu sejauh 98 Km,” terangnya.
“Tidak terbayangkan selama 3 hari mereka berada di daerah yang tidak terjamah oleh siapapun, bagaimana mereka harus survive dengan perbekalan logistik yang dibawa seadanya,” tandasnya. (*)
Komentar