Berita. Sidikkasus.co.id
Agam (Sumbar) – Yayasan Hutan Lestari Indonesia (YHLI) menanam 10 ribu bibit manggis di salingka (selingkar) Danau Maninjau, Kabupaten Agam. Provinsi Sumatera Barat, Langkah itu dilakukan dalam upaya kelestarian lingkungan salingka danau.
YHLI adalah sebuah yayasan/komunitas anak rantau Salingka Danau Maninjau yang peduli terhadap kelestarian lingkungan alam.
Penanaman bibit itu dimulai langsung oleh Bupati Agam yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Jetson, di SDN 28 Koto Kaciak Kecamatan Tanjung Raya, Rabu (21/10/2020) siang.
Diikuti juga oleh Manager PT. PLN UPK Bukittinggi, Feri Setiawan Efendi, Camat Tanjung Raya Handria Asmi, Dandim 0304 Agam, Kapolres Agam beserta Polsek Tanjung Raya.
Ketua Yayasan Hutan Lestari Indonesia (YHLI) Ardedi Tanjung, mengatakan kegiatan menanam tanaman produktif ini merupakan agenda tahunan YHLI yang sudah berjalan sejak tahun 2016, dengan tujuan untuk menjaga kelangsungan lingkungan bagi anak nagari salingka danau.
“Tahun ini merupakan tahap ke-tiga kita lakukan penanaman di sini. Total, sekitar 50 ribu tanaman produktif yang sudah ditanam,” ujarnya.
Dalam mendapatkan bibit tersebut, jelas putra asli Maninjau itu, diperoleh dari hasil kerjasama beberapa organisasi dan lembaga pemerintah/vertikal. Seperti UPK PLN Bukittinggi, Bank Nagari, Pemerintah Daerah, PT ABIPRAYA, dan PERPAMSI Sumbar.
“Kali ini, khusus PLN UPK Bukittinggi kita dibantu sebanyak 2.000 bibit manggis,” jelasnya.
Dalam penanamannya, ia dibantu oleh pegawai UPK PLN Bukittinggi dan PLN Maninjau, jajaran Polres Agam dan jaajaran Dandim 0304 Agam.
Manager PT. PLN UPK Bukittinggi, Feri Setiawan Efendi, mengatakan bantuan bibit manggis yang diberikan merupakan wujud partisipasi dan kepedulian PT. PLN menjaga dan melestarian lingkungan alam yang diberikan dalam bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR).
Menurutnya, PT. PLN berkomitmen menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan mendorong kegiatan usaha ekonomi masyarakat yang berwawasan lingkungan.
Karena, terlepas dari program menanam tersebut, PT. PLN juga memiliki program wanita peduli lingkungan.
“Fungsinya, kita berdayakan kaum ibu-ibu ini untuk mengolah kembali hasil limbah rumah tangga yang nantinya bernilai ekonomis sehingga menambah pendapatan rumah tangganya,” jelas Feri.
Menanggapi bantuan tersebut, Bupati Agam yang diwakili Kadis Lingkungan Hidup, Jetson mengucapkan terimakasih dan apresiasinya atas kepedulian YLHI terhadap keberlangsungan lingkungan alam di sekiar Danau Maninjau, sehingga akan berdampak bagi masyarakatnya.
“Dampaknya tidak sekarang, tapi 10 bahkan 20 tahun nanti bagi anak dan cucu kita,” ujar Jetson.
Untuk itu, jelas bupati, pemerintah daerah terus berupaya menggelorakan semangat menanam ini bagi masyarakatnya.
Menurutnya, satu sisi keberadaan danau memiliki multifungsi. Tidak hanya dari aspek lingkungan dan sosial namun juga aspek ekonomi yang mayoritas masyarakat petani Keramba Jaring Apung (KJA).
Jumlah keramba yang banyak dan kurang tertata dapat merusak lingkungan alam sekitarnya sehingga berdampak bagi kelangsungan hidup yang kurang nyaman dan sehat.
“Untuk itu, kita alihkan KJA menjadi petani budidaya ikan darat atau salah satunya memanam tanaman produktif,” jelas bupati.
(Anto)
Komentar