Berita sidikkasus.co.id
BANGKA – Rabu. 30/03/2022. Peristiwa kekerasan terhadap perempuan di Indonesia seperti tidak ada habisnya, setiap pekan selalu ada kasus baru yang terkuak ke public. Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA) yang telah di lansir oleh cnnindonesia.com menunjukkan bahwa, kasus kekerasan yang di alami oleh perempuan mengalami peningkatan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, tercatat sekitar 8.800 kasus pada tahun 2019 dan mengalami penurunan di angka 8.600 kasus pada tahun 2020, namun kasus kembali mengalami kenaikan di angka 8.800 pada akhir Bulan November tahun 2021.
Sekalipun sudah sebanyak itu, para aktivis perempuan meyakini bahwa, kasus kekerasan terhadap perempuan jauh lebih banyak bagaikan fenomena gunung es. Seperti kasus pemerkosaan yang menimpa belasan santriwati Yayasan Pondok Pesantren Tahfidz Madani di Kecamatan Ciburu kota Bandung Provinsi Jawa Barat, tindakan tersebut dilakukan oleh tenaga pendidikan berinisial HW (36) sejak tahun 2016 silam, namun baru masuk ke rana hukum pada Bulan Mei tahun 2021 dan baru di bongkar ke publik pada Bulan Desember tahun 2021.
Kasus serupa juga di alami AHK (8) yang dilakukan ole pria tak dikenal. Dilansir dari Liputan6.com tindakan pelecehan seksual tersebut, terekam kamera CCTV pada minggu malam (16/05/2021) saat korban melaksanakan Shalat Isya di Masjid Baitul Makmur Girimaya kota Pangkal Pinang.
Membaca ringkasan peristiwa di atas membuat kita miris, sedih dan sekaligus menambah kisah pilu perempuan di Indonesia. Korban tidak hanya kehilangan massa depan saja, banyak sekali dampak berbahaya yang ditimbulkan oleh korban pelecehan sesksual tersebut, seperti timbulnya rasa ketakutan, menjadi pribadi yang tertutup, depresi dan stres, semua itu disebabkan hanya karena hawa nafsu oleh segelintir orang yang berprilaku bejad.
Masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan Indonesia, disebabkan oleh kemajuan teknologi yang begeser dari pemanfaatan dalam kehidupan manusia. Kebebasan anak-anak dalam mengakses internet tanpa pengawasan orang tua, membuat mereka rentan untuk menjadi pelaku dan korban kejahatan seksual. Destinasi favorit yang menjadi pusat perhatian mereka ketika berselancar di dunia maya adalah mengakses konten pornografi, kondisi tersebut semakin diperparah dengan banyaknya ditemukan situs-situs porno melalui media internet tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Pendidikan literasi digital dan etika media sosial sangat perlu di berikan kepada generasi penerus bangsa saat ini, sebagai salah satu solusi dalam mengatasi lonjakan kasus kekerasan perempuan Indonesia.
Selain itu, Tindakan kekerasan perempuan dapat dicegah dengan memperkuat Hak Asasi Manusia (HAM), dan beberapa kiat lainnya yang bisa dilakukan agar terhindar dari kekerasan tersebut yaitu.
1. MENGUASAI ILMU BELA DIRI
ketidakberdayaan perempuan pada era modern saat ini, membuat posisinya semakin subordinan, sehingga perempuan di anggap lemah dan selalu berada di dalam perlindungan laki-laki.
Jika demikian benar adanya maka, menguasai Ilmu bela diri sangat di anjurkan bagi perempuan yang sering berpergian sendirian, untuk membentengi dirinya dari pelaku tindakan kejahatan. Manfaat mengikuti latihan bela diri secara rutin dapat meningkatkan percaya diri, menjaga kesehatan fisik serta mental, melatih fokus, menghilangkan stres, memperoleh tubuh yang sehat dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. MENGHINDARI BERPERGIAN DENGAN ORANG YANG BARU DI KENAL
cara lain agar kasus kekerasan tak menghantui perempuan Indonesia ialah, selalu bersikap waspada terhadap orang yang baru anda kenal dan meminta kepada anda untuk menemuinya, dengan cara menolak untuk bertemu dan berpergian sendirian denganya. Hal ini di lakukan agar terhindar dari hal-hal yang tidak kamu inginkan.
3. MENGHINDARI TEMPAT SEPI ATAU KONDISI YANG BERBAHAYA
Kiat lain yang bisa dilakukan perempuan Indonesia, untuk menghindari pelaku kekerasan seksual adalah, jangan berpergian sendirian ke tempat yang sepi, ajak teman atau orang yang kamu percaya untuk menemui ke tempat yang jauh dari kerumunan orang-orang, dan hindari tempat yang berpotensi menjadi tindakan asusila.
4.MEMBEKALI DIRI DENGAN PENDIDIKAN SEKSUAL
Trik terakhir yang dapat di lakukan oleh perempuan Indonesia yaitu, membekali diri dengan pendidikan seks, untuk mengetahui bagian tubuh yang bersifat pribadi. Hal ini sangat berbahaya, jika korban kekerasan seksual tidak memiliki pengetahuan tersebut.
Apabila anda mengalami tindakan kejahatan tersebut, segera mengambil tindakan dengan cara menceritakan yang Anda alami kepada anggota keluarga atau teman terdekat yang anda percayai, di samping itu laporkan tindakan asusila tersebut kepada pihak berwajib, agar dapat di tindak lebih lanjut. tegas Risna amelia Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung Semester 2.
Pewarta: Citra
Komentar