Berita Sidikkasus.co.id
BANYUWANGI ~ Kedatangan warga kontra tambang emas Gunung Tumpang Pitu ke kantor desa Sumberagung kecamatan Pesanggaran untuk bertemu kepala desa akhirnya membuahkan hasil.
Rabu (11/12/2019).
Vivin Agustin selaku kades Sumberagung bersedia bertemu dengan warga setelah warga mau diwakili oleh dua pembicara untuk menyampaikan permintaan dan aspirasinya.
Seorang perwakilan warga bernama Andi pada kesempatan pertama menyampaikan pertanyaan sekitar pencabutan surat rekom yang telah sempat ditandatangani oleh Vivin Agustin.
“Apa yang menjadi dasar bu kades mencabut surat rekom pencabutan izin tambang emas Gunung Tumpang Pitu, kenapa ada media yang menulis jika kades menandatangani surat rekom itu atas dasar paksaan kelompok warga tolak tambang???”, Tanya Andi dihadapan kades Sumberagung.
Pertanyaan Andi itu dijawab Vivin Agustin dengan menjelaskan bahwa apa yang dia lakukan waktu menandatangani surat rekom pencabutan izin tambang emas Gunung Tumpang Pitu itu adalah sebuah kesalahan prosedur dan diluar kewenangannya dan jika diteruskan bisa membawanya keranah hukum.
“Saya mencabut surat rekom itu karena diingatkan oleh atasan saya dipemerintahan jika apa yang saya lakukan itu kesalahan dan diluar kewenangan sebagai kepala desa, jadi saya cabut karena itu juga bisa membawa saya kena jerat hukum”, papar Vivin Agustin dihadapan warganya.
Sempat terjadi debat panas ketika Ari perwakilan warga yang kedua menyampaikan aspirasinya, dimana Jainal Arifin yang biasa disebut dengan Ari mengaku sempat dituding sebagai pihak yang memprovokasi setiap ada aksi warga kontra tambang.
“Saya tidak pernah memprovokasi warga, biarpun saya bukan warga asli desa Sumberagung tapi darah saya untuk warga Sumberagung, dan saya diminta oleh warga untuk mendampingi mereka”, teriak Ari yang dsambut sorak sorai warga lainnya.
“Setiap ada sesuatu yang terjadi di desa Sumberagung saya sering diminta untuk mendampingi, bukan hanya warga tapi beberapakali bu kades sendiri juga meminta untuk saya dampingi, contohnya saat memenuhi setda beberapawaktu yang lalu, terus kenapa sekarang saya dituduh sebagai provokator”, tambah Ari.
Dalam menjawab pernyataan Ari tersebut, Vivin Agustin dengan tegas mengatakan jika pihaknya tidak pernah berstatmen kepada siapapun termasuk kepada media manapun bahwa dirinya pernah menyebutkan hal yang disampaikan Ari tersebut.
“Saya tidak pernah memojokan mas Ari atau menyebutnya sebagai orang luar yang memprovokasi warga Sumberagung, kalau ada yang mengatakan seperti itu monggo mas Ari datangi dan tanyakan langsung kesana”, pungkas Vivin Agustin.
Bahkan pada saat itu juga agar tidak terus menjadi kesalahpahaman, Vivin Agustin menawari Ari untuk segera pindah tempat tinggal menjadi warga desa Sumberagung saja.
Akhirnya setelah merasa cukup menyampaikan aspirasinya warga membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing dengan tertib dan kondusif.
(IKHSAN/TIM)
Komentar