Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru: Yang Selamat Adalah Keajaiban Allah

Berita Sidikkasus.co.id

LUMAJANG – Erupsi Gunung Semeru, yang selamat saat itu merupakan keajaiban Allah.

Hal itu dikatakan korban erupsi Gunung Semeru, Rohman (50) warga Dusun Curah Kobok’an, Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo, kabupaten Lumajang Jawa timur (Jatim).

Menurut Rohman, saat itu letusan gunung Semeru sangat dahsyat, seperti bom yang meledak. “Kaca kaca rumah hancur, atapnya pun berantakan. “Tragedi itu paling mengerikan,” ungkap Rohman, saat diwawancarai media, di tempat pengungsian, di desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Senin (6/12/2021) siang.

Lebih lanjut Rohman menceritakan, bahwa dirinya mengalami tragedi seperti itu hanya sekali ini. “Sebelumnya belum pernah saya alami, baru sekarang ini”, bebernya.

Intinya, lanjut Rohman, orang curah kobok’an saat itu tidak merasakan hidup. “Kalau melihat ledakan itu, satu orangpun tak akan bisa hidup, itu perkiraan manusia. Tapi takdir Tuhan berbicara lain, soalnya ledakan itu sangat luar biasa. Begitu meledak, pasir lava itu masuk ke rumah. Jadi Alhamdulillah, kita yang selamat ini adalah keajaiban Allah”, beber Rohman, sembari meneteskan air mata.

Rohman mengatakan, kalau keluarga nya bisa selamat. Namun tetangganya banyak yang meninggal dan banyak yang hilang. “Ada yang satu rumah tujuh orang, ada yang tiga orang. Ngeri sekali”, katanya.

Rohman mengaku, kalau pihak pemerintah sudah memberikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada. “Waktu itu, lava pertama yang turun itu menggunung, hati hati, lava ini turun, tapi lava masih berhenti. Berhenti di kaki gunung. Begitu turun lagi, mungkin ini, jadi lava yang berhenti tadi itu ketendang. Yang tumpukan itu ketendang letusan itu, jadi langsung mengarah ke desa desa itu”, urainya.

Tapi, lanjut Rohman, yang ke desa desa itu bukan Lavanya, cuman debunya. “Kalau Lavanya, ya habis sudah”, jelasnya.

Lagi, Rohman mengakui, kalau sudah di imbau untuk berhati hati. Cuman Rohman juga bingun, hati hatinya itu, dirinya harus kemana. “Kita sudah tidak punya tempat tinggal lagi, kita bertahan disitu. Gak tahu kalau kejadiannya seperti itu, kita gak nyangka”, akunya.

Saat ditanyakan apa yang mau disampaikan ke pihak pemerintah, Rohman menjawab dengan terbata bata. “Kita sudah tidak bisa merencanakan apa apa lagi. Cuman kita minta, mau dikemanakan kita kedepan ini, itu saja,” jawab Rohman. (Ria)

Reporter: Biro Lumajang

 

Komentar