Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Datangi Kantor DPRD Lumajang dan Kantor Bupati

Berita Sidikkasus.co.id

LUMAJANG – Perwakilan Warga terdampak erupsi gunung Semeru dari Dusun Curah Kobok’an, Desa Supit urang Kecamatan Pronojiwo dan Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro mendatangi Kantor DPRD Lumajang dan Kantor Bupati Lumajang untuk mengajukan surat permohonan agar relokasi hunian tetap yang bertempat di kawasan Desa Sumbermujur supaya di evaluasi ulang, Kamis (30/12/2021).

Pasalnya, relokasi hunian tetap yang berada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro dinilai jaraknya lebih dekat dengan gunung Semeru, jika dibandingkan dengan Dusun Curah kobok’an dan Dusun Kajar Kuning yang Meraka tempati.

Menurut salah satu perwakilan warga terdampak erupsi gunung Semeru, saat diwawancarai Sidikkasus.co.id di lobby kantor DPRD Lumajang, Juwarno (66) warga Desa Curah Kobok’an, bahwa tujuannya mendatangi kantor DPRD untuk meminta tempat yang lebih aman dan nyaman.

“Ya, daripada pindah ke tempat baru yang notabenenya juga dekat dari gunung Semeru, lebih baik menempati rumah sendiri,” kata Juwarno, Kamis (30/12).

Desa Sumbermujur itu, kata Juwarno jaraknya lebih dekat dengan gunung Semeru. “9 km dari gunung semeru. Karena lava lahar gunung Semeru itu, kalau sudah turun ke curah kobok’an, itu mengarah ke Utara ke Desa Sumbermujur. Kita ini sebagai masyarakat. Ini lawannya api dan asap, kami sangat trauma”, ungkapnya.

Juwarno meminta agar pemerintah memberi tempat yang lebih aman dan nyaman khususnya untuk masyarakat Dusun Curah Kobok’an dan Dusun Kajarkuning.

“Saya mohon dengan hormat, kalau bisa saya minta di Desa Penanggal”, pintanya.

Juwarno menilai, Desa Penanggal lebih aman dan nyaman. “ini memberitahu ke bapak wakil kita, setelah ini mau meluncur ke bapak bupati kita”, jelasnya.

Dia berharap kedepannya agar tidak terjadi korban lagi. “Mengingat saudara saudara kita yang menjadi korban, apakah untuk kedepan masih ada kelanjutan korban yang seperti itu. Kami sangat trauma”, ucap Juwarno, sembari meneteskan air mata. (Riaman)

Reporter: Biro Lumajang

 

Komentar