Pasuruan,sidikkasus.co.id – beberapa warga keluhkan sumur bor yang ada di lapangan, yang tidak segera di fungsikan, hal ini muncul dan terus bermunculan, keluh kesah warga tersebut setelah membaca berita yang di unggah oleh media sidikkasus kemarin petang, warga sudah lama sebenarnya mengeluhkan air bersih yang ada di dusun Legok ini, karena semakin lama semakin buruk kondisi air yang ada, baik di dalam sumur tradisional maupun sumur bor dengan kedalaman rata-rata 20 meter tersebut, sama kondisinya sangat memprihatinkan, di samping bau (banger) juga mengeluarkan kekuning-kuningan seperti karat (taiyeng), ini semua karena aliran sungai besar/kecil sudah terkontaminasi dengan limbah beberapa perusahaan yang membuang ke sungai sehingga air yang ada sangat tidak layak untuk di konsumsi.
Tim media sidikkasus dan beberapa LSM menulusuri keluh kesah warga dusun legok terkait air bersih tersebut, dan ternyata hampir semua warga dusun Legok berkeluh kesah, dari ujung barat hingga ujung timur, cuma warga tidak tau harus mengadu kemana dan ke siapa, sehingga memilih untuk diam, dan harus menerima kenyataan pahit apa adanya,
Sumur bor yang ada di lapangan sebenarnya menjadi semangat baru bagi warga dusun Legok, harapan besar untuk segera berfungsi dengan bantuan pemerintah yang di ambil dari anggaran dana APBN 2017 sebesar Rp. 197.000.000,- (seratus sembilan puluh tujuh juta rupiah). Segera dapat membantu kesulitan warga dusun legok, sehingga tidak sampai membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari namun sayangnya harapan tinggal harapan sirna, fakta dilapangan sampai sa’at ini sumur bor yang menelan biaya sebesar 197 juta tersebut belum beroperasi.
Menurut keterangan dari bacakades (bakal calon kades) incumbent H Dawam Aly S.Sos. yang sekarang mencalonkan kembali, sa’at di konfirmasi oleh media sidikkasus melalui WA nya, “menunggu anggaran dana dari PAD. Bos, Dan Itulah proyek kalau dari dinas, tinggal biaya menara mesin pompa dan pipanisasi kurang lebih biaya 350 juta lagi.
Karna bantuannya dr dinas hanya pengeboran saja, dan sisa dari penyelesaiannya perlu diusulkan lagi selain menunggu PAD kalau ada.
Masih keterangan dari bacakades H Dawam Aly. S. Sos. Melalui WA nya, “Mudah2an PAD dari Tower PLN segera cair dan cukup untuk menutup semua biaya,Tower PLN dua titik belum terbayar karena menunggu Rekom Gubenur karna tanah TKD. Kurang lebih 500 juta,”
Begitu ungkap H Dawam Aly. S. Sos. Melalui WA pribadinya ke media sidikkasus.co.id.
Menurut informasi yang di himpun oleh media sidikkasus bahwa kontribusi tower ke desa (PAD) sudah lunas namun H Dawam Aly memberikan keterangan lain, proses pemilihan bacakades serentak baru berjalan dan nanti malam 16/11 akan di gelar penyampaian visi dan misinya, dari beberapa bacakades yang sudah lolos dari tes akademis, akankah H Dawam Aly terpilih kembali, bila terpilih kembali maka bisa menyelesaikan programnya yang tertunda, bila tidak siapa yang akan bertanggung jawab, ibarat turnamen sepak bola masih dalam proses pertandingan, bola juga bundar sehingga sulit untuk di pridiksi, 4 kandidat yang ada semuanya hebaat dan kuaat, siapa yang akan memenangkan nanti kita semua belum tau, semoga bacakades yang terpilih nantinya bisa mensejahterakan warganya serta amanah, Salam damai. (Ron/Tim). Bersambung………..
Komentar