Ketgam. Rapat Bupati dan Forkopimda membahas penanganan covid-19 di Rumah Tamu Negara, Distrik Bintuni.
Berita Sidikkasus.co.id
BINTUNI – Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19 Kabupaten Teluk Bintuni dr Wiendo Syahputra menjelaskan terkait Warga Kudus yang terkonfirmasi covid-19 di Bintuni.
” Kita sedang melakukan isolasi terhadap tujuh orang warga dari Kudus yang tiba di Bintuni Tanggal 14 Juni , dari enam warga ini ada satu yang sudah konfirmasi positif itu dari hasil pemeriksaan Tanggal 17 Juni , kemudian setelah terkompirmasi positif dalam kondisi Tampa gejala dilakukan isolasi di RSUD Bintuni,” kata Wiendo di Rumah Tamu Negara , Distrik Bintuni Timur, Selasa (22/6/2021)
Ia melanjutkan, tanggal 17 Juni itu juga, lima orang yang kontak erat juga di lakukan isolasi di RSUD . Kemudian terhadap lima orang itu di lakukan pemeriksaan swab yang kedua dan hasilnya akan keluar hari ini , pemeriksaan yang kedua untuk kontak erat .
Kondisi enam orang tersebut masih dalam keadaan baik Tampa ada gejala, ucap Wiendo.
Dia juga membenarkan, ke enam orang
tersebut berasal dari daerah dengan tingkat penularan yang tinggi dan sudah di laporkan ada varian yang baru , varian delta dari Kudus.
Satgas mencurigai dan mengantisipasi kemungkinan ada varian delta tersebut namun harus di konfirmasi dengan pemeriksaan sampel yang di kirim ke Pusdikbangkes Jakarta , “jadi kewaspadaan kita tetap harus ada , tapi kita tetap harus mengkonfirmasi dan menunggu hasil dari sampel PCR dari enam orang tersebut di Jakarta , karena enam orang tersebut termasuk kriteria sampel memang harus di kirim untuk surveilans genom sampel,” ujar Wiendo.
Lebih jelas Jubir memastikan sampel sudah di kirim hari ini ke Manokwari selanjutnya ke Jakarta bersama juga dengan sampel-sampel kasus lain, seperti sampel pasien yang pernah di vaksin kemudian sekarang terkonfirmasi positif itu juga kita harus Kirimkan kemungkinan mutasi virus.
Kemudian ada juga sampel dari pasien yang sudah meninggal postif covid tetapi memiliki komorbid penyakit TB HIV , itu juga harus di kirimkan sampelnya ke Jakarta.
“Jadi jawabannya kita tunggu hasil dari Jakarta , itu baru final terbukti ada varian yang baru atau tidak? , ” Ucap Wiendo.
Terkait dengan varian baru , maka kita tetap harus memperkuat tiga T , kita harus melakukan pembatasan kegiatan masyarakat dengan skala yang lebih luas , ketat , membatasi mobilisasi dan masyarakat tetap menjalankan protokoler Kesehatan dan juga mempercepat vaksinasi , baik virus yang lama ataupun ada virus yang baru itu tetap bisa kita tangani dengan penguatan dengan tiga T , Protokol kesehatan dan vaksinasi.(Ser)
Komentar