Berita sidikkasus.co.id
HALSEL: Sejumlah warga masyarakat desa kampung baru kecamatan batang lomang kabupaten halmahera selatan (halsel). merasa kesal terhadap pengurus bantuan kecamtan batang lomang yang menyalurkan bantuan secara tidak merata serta buku tabungan bantuan di tahan pengurus.
informasi yang di peroleh media ini lewat (via tlfn) dari salah satu warga masyarakat desa kampung baru yang ngga memberitahukan (nama). Pada rabu 13/01/2021 sekira jam 10:35 wit.
Ia membenarka bahwa, salah satu pengurus bantuan langsung tunai dan bantuan nontunai (blt & bnt) “Sardiono R. Tuara” selaku pengurus yang beralamat desa kampung baru kecamatan batang lomang.
Pasalnya: sejak awal batuan nontunai yang di berikan itu beras 25 kg dan telur 20 butir itu sekira 5 bulan berjalan, setelah itu bantuannya sudah di kurangi oleh pengurus, batuan yang di kasih oengurus itu sudah di kurangi. Tutur,,(waraga),.
Begitu juga, dari 2020 sampai 2021 ini sudah sekitar 6 bulan berjalan, itu bantuannya belum juga di berikan sampai saat ini.
Kalau untuk bantuan langsung tunai biasanya kalau cair itu pengurus buat pemotongan Rp, 100. 000/orang (seratus ribu/orang). Terang,, (warga),,
Lanjut: bantuan langsung tunai yang lewat kantor post itu tong punya buku tabungan selama ini ada di pengurus, torang ambil tapi pengurus tramau kaseh, jadi tolong kalau boleh tu agar pengurus kaseh pulang torng punya buku tabunga tu;, pinta;, (warga).
Hal tersebut saat di konfirmasi media ini ke “sardiono R. Tuara” ia pun mengatakan, betul saya pengurus bantuan di kecamatan batang lomang ada 8 desa. 13/01/2021;,.
Kalau bantuan yang selama ini saya urus dan kaseh ke 8 desa itu tidak pernah bermasalah, hanya saja sudah 2 bulan lebih ini bantuan nontunai itu, ada 2 desa yang belum tersalur termasuk desa kampung baru. Tandasnya;,(sardiono);.
pusat belum salurkan makanya saya belum kaseh, tapi yang 6 desa itu sudah di salurkan.
Setau saya bantuan yang saya urus di 8 desa itu, selama ini tidak bermasalah. apa yang di katakan warga itu tidak betul. Tutup,, (sardiono).
Sukandi.
Komentar