Berita Sidikkasus.co.id
MUARA ENIM – Pintu perlintasan kereta api yang Tampa Penghalang menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat kabupaten Muara Enim, khususnya warga kelurahan pasar 1,
Salah satunya jalur perlintasan kerata api yang ada di kelurahan Pasar 1 Muara Enim diperkirakan ada beberapa titik perlintasan di antaranya perlintasan dekat lapangan merdeka, perlintasan dekat SMA 1 Muara Enim, perlintasan jalan perwira, perlintasan di Pelawaran dan juga perlintasan yang di Rumah Tumbuh dekat taman makam pahlawan di kelurahan Muara Enim.
Terkait dengan masalah perlintasan tanpa pintu perlintasan yang sudah memakan korban jiwa dan juga harta benda, khusus nya di wilayah kelurahan Pasar 1 Muara Enim, perwakilan dari warga kelurahan Pasar 1 Muara Enim dan mantan dari warga kelurahan Pasar 1 Muara Enim tersebut, berbondong-bondong mendatangi kantor pemda Muara Enim dengan bertujuan ingin menemui Plh Bupati Muara Enim H Nasrun Umar (HNU) untuk dapat membantu menindaklanjuti masalah pintu perlintasan tersebut, yang seringkali memakan korban jiwa.
Perwakilan warga tersebut diantaranya ketua karang taruna Remaja Pelitasari Ari Wibowo, Rizki, Maryadi, Raswan, dan Supra.
Namun karena Plh Bupati Muara Enim lagi kurang fit dan tidak enak badan, salah satu ajudannya mengatakan “mohon maaf, bapak sekarang lagi kurang enak badan dan batuk – batuk jadi bapak belum bisa bertemu, tapi bapak sudah mewakilkan sama pak Kadishub Muara Enim untuk bertemu,” kata salah satu ajudannya kepada perwakilan warga di ruang tunggu tamu pemda Muara Enim, rabu sore (31/3/21).
Di ruang tunggu tamu Plt Kadishub Muara Enim Jerry Gunawan langsung menemui warga dan mengatakan “berhubung pak Plh Bupati lagi tidak enak badan jadi saya disuruh untuk menemui, bapak-bapak terkait masalah pintu perlintasan.
Kadishub menjelaskan bahwa Pemkab Muara Enim sendiri tidak bisa langsung mengambil keputusan karena masalah pintu perlintasan itu wewenang nya dipegang oleh Dirjen Perkeretaapian,” kata Jerry.
Lanjut Jerry “saya apresiasi warga yang telah datang kesini untuk memperjuangkan terkait perlintasan kereta api dititik – titik yang belum ada pintu perlintasan, dimana seringkali terjadi kecelakaan, dan dalam waktu dekat pihak kami akan langsung turun ke lokasi untuk melihat kondisi yang sebenarnya, setelah itu akan kami serahkan laporan kami ke Assisten ll yaitu pak Riswandar untuk menindaklajuti nya,” tambah Jerry.
“Dan insyallah dalam waktu beberapa hari ini sudah ada kabarnya serta pihak kami akan menghubungi para perwakilan warga untuk duduk bersama menyelesaikan masalah ini bersama instansi terkait dalam hal ini pihak dari PT.KAI dan juga perusahaan pengguna jasa jalan kereta api,” ucap Jerry.
Masih ditempat yang sama, Kikie salah satu warga mengatakan “sudah ada korban jiwa dan harta serta benda di perlintasan kereta api tak berpalang pintu, kami selaku warga sangat berharap sekali hendak pemda Muara Enim, PTKAI, dan perusahaan pengguna jalan rel untuk duduk bersama memecahkan persoalan ini karena kami tidak mau lagi ada korban di perlintasan tak berpalang pintu,” tutur Kikie.
“Dan bila seandainya keluhan kami selaku warga tidak digubris maka kami akan mengadakan aksi di depan rel untuk berunjuk rasa,”
“Dan seandainya juga keluhan kami tidak didengarkan kami juga akan membuat pintu perlintasan manual dengan ide kami sendiri serta akan kami viralkan sampai ke pusat bahwa pintu perlintasan di daerah kami sudah puluhan tahun belum ada.” pungkas Kikie.
Terpisah salah satu warga yang berinisial (aq ) dengan raut wajah yang penuh kecewa mengatakan.kami warga kelurahan pasar 1, mengharapkan agar kiranya pemerintah Kab Muara Enim segerah secepatnya mengambil langkah,dengan memanggil pihak pihak yang bertanggung jawab atas pintu perlintasan tersebut,termaksuk pihak perusahaan yang mengunakan jasa angkutan kereta api.agar Kedepannya tidak terjadi lagi saling lempar tanggung jawab. Imbuhnya.
Pewarta: Maryadi Sidikkasus
Komentar