Warga Kangean Kenyang Makan Janji, Ketua APSI Jatim Tantang Bupati Sumenep

Berita sidikkasus.co.id

SUMENEP – Genap sudah dua puluh lima tahun reformasi, pergantian Bupati Sumenep sudah lima kali.
Hanya saja, sampai saat ini belum terlihat pembangunan di kepulauan Kangean secara fisik yang bisa disaksikan oleh mata, seperti pembangunan infrastruktur jalan. Padahal, perbaikan infrastruktur jalan adalah kebutuhan umum dan mendesak yang mesti diselesaikan oleh pemerintah setempat.

Bagi yang pernah melalui jalan poros Arjasa-Kangayan saat ini, mungkin mereka akan mengeluhkan hal yang sama bahwa kondisi jalanan sangat rusak, membuat pengendara harus bertarung supaya tetap seimbang agar tidak terjatuh. Tentu keahlian mengendarai motor pun harus dimiliki untuk melewati jalan tersebut.

Bahkan bupati sekarang ini yang sudah dua tahun menjabat ( Achmad Fauzi) pernah berjanji di masa kampanye untuk meningkatkan pembangunan di kepulauan Kangean, dan sampai hari ini janji hanya tinggal janji.

Sulaisi Abdurrazaq, Direktur LKBH IAIN Madura menilai Pemerintah kabupaten Sumenep tidak ada niat untuk membangun Kepulauan Kangean.

“Ya, kalau kondisi jalan di kepulauan Kangean itu masih tetap rusak, berarti pemkab tidak ada niat untuk membangun Kangean, Dan kami ini merasa miris.
Apa artinya jadi Bupati Sumenep, kalau tidak memikirkan daerahnya sendiri dan harus berfikir dan mengagendakan reaktifasi rel kereta api yang melibatkan banyak kabupaten, sedangkan dapur sendiri berantakan.
Semua orang mau dong, jadi Bupati kalau hanya modal janji,” ujarnya via WhatsApp Kamis (9/3/2023).

Ketua Asosiasi Pengacara syar’iah Dpw Jawa timur ini (Sulaisi Abdurrazaq) yang notabene bukan asli kepulauan tapi beliau sangat peduli dengan kondisi pembangunan di kepulauan Kangean.
Dikutip dari channel YouTube bagiberita.id, Sulaisi menantang Bupati Sumenep.

“Saya tantang Mas Fauzi sebagai Bupati Sumenep, kalau di tahun 2023 ini jalan poros Arjasa-Kangayan bisa diselesaikan, artinya jalan poros Arjasa-Kangayan itu sama dengan jalan di daratan, maka saya secara pribadi akan mendukung Mas Fauzi calon lagi di pilkada 2024.
Entah itu mau calon sebagai Bupati atau sebagai calon wakil gubernur Jawa timur, bahkan tanpa disuruh saya akan berkampanye.

Tetapi setelah diajukannya tantangan tantangan tentang infrastruktur pembangunan di kepulauan Kangean itu, malah muncul opini tentang reaktivasi rel kereta api.
Opini seperti saya nilai cara Mas Fauzi sebagai Bupati mempengaruhi opini publik agar masyarakat tidak lagi fokus kepada pembanguan di Sumenep.

Kenapa saya berbicara tentang kepulauan, sebab saya sering ke kepulauan Kangean.
Aduuuh… Jalannya rusak begitu, apalagi kalau Musim penghujan.
Kalau musim hujan kita mau k desa-desa udah susah banget.
Dan kalau kita berbicara tentang kesehatan, pendidikan dan wisata, siapa yang mau kesana kalau jalannya rusak seperti itu,” tambahnya.

Kondisi jalan poros Arjasa-Kangayan tetap rusak bahkan bisa dibilang tidak layak lagi untuk dilalui oleh kendaraan, karena sudah tampak seperti sungai kering di pertengahan jalan terdapat batu-batu Lubang-lubang besar pun kadang membuat kendaraan bisa kandas.

Seperti disampaikan masyarakat kecamatan Kangayan kepada media sidikkasus.coid, jum’at ( 10/3/2023).

“Sejatinya jarak tempuh kecamatan Kangayan – kecamatan Arjasa itu hanya beberapa puluh menit saja, namun dengan kondisi jalan rusak parah, bisa memakan waktu 1-2 jam.
Sudah sekian tahun kami berkutat dengan jalan yang berlubang.
Harapan kami Pemkab Sumenep segera memperbaiki jalan poros yang rusak parah ini, minimal menimbun lubang –lubang di sepanjang jalan,’’ harapnya.

Selain akses warga terganggu, mobil–mobil angkutan barang untuk kebutuhan sehari-hari juga ikut merasakan sehingga harga kebutuhan sedikit lebih tinggi dan hasil jual pertanian dan tangkapan laut masyarakat lebih mahal.

‘’Kalau jalannya mulus, pasti kondisi seperti itu tidak akan terjadi. Malahan hasil pertanian dan hasil tangkapan laut warga bisa bersaing dengan dengan yang lain. Karena bisa saja warga menjual ke kota di kecamatan.
Tapi dengan kondisi jalan seperti itu, siapa yang sanggup.

Sudahlah letaknya di ujung dan kondisi jalan yang rusak parah, dapat dibayangkan betapa susahnya masayarakat jika hendak pergi ke kota.
Kami mengaharapkan jelang puasa dan lebaran tahun ini bisa diperbaiki Pemkab Sumenep Minimal jalan tersebut ditimbun dengan base terlebih dahululah,” imbuhnya.

Biro Sumenep: Aiman Sultan

Komentar