Berita Sidikkasus.co.id
BOBONG – SJT (Sedulur Jawa Talaibu), Warga Asal Jawa yang berdomisili di Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Uatara pada Minggu (02/07/2020).
Kembali turut melakukan Kegiatan kerja bakti. Kali ini melakukan pembersihan pipa dan bak penampungan air oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang menyuplai air bersih masyarakat.
Dalam kegiatan rutin pembersihan lingkungan dan fasilitas umum setiap usai banjir ini, tim SJT dikomandoi oleh Serda Adi Krisbiantoro, pengurus SJT yang juga salah satu anggota Koramil 1510-02/Bobong.
Sebagaimana diketahui, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Pulau Talaibu masih mengandalkan air sungai dan apabila curah hujan tinggi dan banjir, bak air yang tidak terlalu besar pun akhirnya tertutup pasir sehingga menutupi pipa air penghubung ke bak induk.
Kegiatan pembersihan pipa dan bak penampungan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dipimpin langsung oleh Direktur PDAM Kab. Pultab Suwandi Sabilah S.Ag.
Pihaknya menyatakan sangat berterimakasih kepada paguyuban SJT yang sudah ikut membantu dan meluangkan waktu bisa hadir di lokasi bak air yang berada di bawah gunung Ratahaya dan memiliki rute yang sulit dijangkau dengan jarak sekitar 2 kilometer berjalan kaki.
“Saya atas nama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pulau Taliabu sangat berterimakasih kepada paguyuban Jawa Taliabu yang telah membantu PDAM bersama-sama melakukan penggalian pasir dalam bak. Ini adalah pekerjaan rutinitas kami dengan adanya bantuan dari rekan-rekan SJT sehingga pekerjaan ini cepat terselesaikan,” ujar Direktur PDAM Kab. Pultab Suwandi Sabilah S.Ag.
Suwandi juga berharap kepada paguyuban lain supaya juga ikut berpartisipasi dalam membantu pemerintah terutama untuk kemaslahatan umat.
Tak hanya pipa penghubung ke bak induk dan bak penampungan air yang perlu penanganan, karena ternyata ada pipa yang juga terputus akibat kena terjangan batang kayu yang hanyut oleh banjir. Hal ini berakibat pada putusnya distribusi air ke sebagian warga terutama di Desa Bobong dan Wayo.
“Pipa diterjang kayu yang terbawa arus banjir, sehingga pipa penghubung yang mengarah ke pemukiman di dua desa itu (Bobong dan Wayo, red) putus dan mengakibatkan air belum bisa mengaliri ke pemukiman warga di dua desa itu sampai beberapa hari kedepan,” jelas Babinsa Serda Adi Krisbiantoro.
Syaiful Huda, salah satu warga Desa Bobong sangat berharap kepada pihak PDAM supaya cepat menyelesaikan atau mengerjakan masalah putusnya pipa sehingga air segera bisa mengaliri rumah warga.
Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan satu-satunya sumber air bersih untuk permukiman warga Kabupaten Pulau Taliabu. Air sumur tidak bisa dipergunakan karena sangat kontor dan bau. (tim)
Komentar