Berita Sidikkasus.co.id
PROBOLINGGO – Seluruh umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha di tengah pandemi COVID 19. Shalat berjamaah di lapangan dan masjid pun telah diperbolehkan oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Namun, masyarakat diminta tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Shalat Idul Adha diperbolehkan. Pesan kami, tetap kedepankan protokol kesehatan. Beribadah boleh tapi protokol kesehatan harus diterapkan agar semua berjalan sesuai harapan. Sehingga harapan antara pemerintah dan masyarakat dapat berjalan beriringan,” ungkap Wali Kota Hadi Zainal Abidin.
Itulah yang disampaikan Wali Kota Habib Hadi saat penyerahan hewan kurban dari Pemkot Probolinggo kepada masyarakat, di Rumah Potong Hewan (RPH), Kamis (30/7) sore. Tahun ini hewan kurban yang diserahkan kepada masyarakat sebanyak 6 ekor sapi dan 22 ekor domba.
Sama halnya imbauan shalat Idul Adha, pemotongan hewan kurban pun wajib menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga satu sama lain. Ada hewan kurban yang dipotong di RPH atau di masjid dan mushola harus higienis dan sesuai syariat Islam.
Jangan sampai berjubel. Diatur sedemikian rupa. Semua mekanisme pembagian kami serahkan ke masing-masing panitia pemotongan hewan kurban. Pesan saya, tetap kedepankan protokol kesehatan. Lebih baik sama-sama menjaga dari pada lalai,” seru Habib Hadi.
Hewan kurban yang diserahkan sore itu berasal dari uang pribadi wali kota, kepala OPD serta ASN di Pemkot Probolinggo. Penerima hewan kurban dari unsur organisasi masyarakat (ormas), pengasuh pondok pesantren, takmir masjid dan mushola, lembaga pendidikan serta panti asuhan.
Wali kota menyadari banyak yang berharap hewan kurban, namun penerima dibuat bergiliran setiap tahunnya. “Mudah-mudahan tahun depan bisa bertambah lagi. Tanpa disuruh, tanpa diajak, semakin banyak yang berkurban,” katanya.
(Yuli)
Komentar