Kesenian jaran bodhag turut meramaikan pawai budaya. (Foto:Welly/Humas dan Protokol Setda Kota Probolinggo)
Berita Jejakkasusnews.co.id
Kota Probolinggo – Pawai Budaya yang sudah menjadi kegiatan wajib dalam Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) sukses digelar, Minggu (1/9) siang. Sebanyak 34 kontingen menampilkan berbagai seni budaya secara apik dan memberi kesan mendalam bagi Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin.
Pawai budaya bertema Pelangi Budaya Pendalungan juga diikuti kontingen dari Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sleman dan Banyuwangi. Selebihnya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengeksplor kesenian lokal Kota Probolinggo.
Pawai budaya Semipro ke XI ke 2019 start di depan kantor Wali Kota Probolinggo, melewati Jalan Panglima Sudirman – Jalan Gatot Subroto – Jalan Ahmad Yani dan finish di Alun-alun. “Pawai budaya digelar untuk mewadahi seniman dan budayawan di Kota Probolinggo.
Sekaligus menarik wisatawan baik domestik atau wisatawan asing,” jelas Ketua Pawai Budaya, Paeni.
Misalnya kesenian yang ditampilkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bertajuk Gebyar Mendalung yang menceritakan tentang nuansa kehidupan di Kota Probolinggo yang terdiri dari berbagai etnis. Meski berbeda etnis namun warga di Kota Mangga dapat hidup berdampingan dan semangat toleransi yang tinggi.
Dinas Sosial menampilkan Tari Pesisiran; Tari Bayumayapada dari Dispendukcapil; Tari Glipang dari DP3AKB; Tari Potre Koneng dari Bakesbangpol; Disdikpora pun tak ingin ketinggalan, dinas yang menangani pendidikan ini mengangkat Tari Jaran Bodhag yang sudah masuk dalam muatan lokal di sekolah di Kota Probolinggo.
Badan Perpus dan Kerasipan mengeksplore kesenian Tari Atonoh Jukok, Bappeda Litbang dengan cerita Minak Jinggo; Dinas Kesehatan dengan Tari Kipas Stunting; Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan “Tari Goyang Karang Kitri; PDAM membawakan Tari A Nyelok Aeng; Bagian Hukum menampilan Tari Glipang.
Beberapa kesenian lain yang ikut tampil antara lain Tari Kreasi Budaya Lokal, Tari Tanduk Majeng, Parade Musik Tradisional dan Tari, Tari Muda-Mudi Etnik, Tari Kipas Bayuangga, Pakaian Daur Ulang dan Musik Patrol, cerita Pencari Ikan, Tari Sigrak, Reog Ponorogo, Barongsai, Tari Payung Dug-dug, Tari Bener, sejarah Jaran Bodhag. Dan yang bikin heboh adalah tampilan kesenian dari DKUPP yang selalu menghadirkan Drumband Konah.
Salah satu kesenian dari Kota Probolinggo sangat antusias mengikuti pawai budaya. (Foto: Welly/Humas dan Protokol Setda Kota Probolinggo)
Drumband ini memang berbeda dari drumband pada umumnya. Secara lagu memang sama, tapi penampilan tim drumband yang bikin heboh. Para pemain kebanyakan laki-laki namun berdandan ala perempuan. Tamu undangan dan masyarakat pun tergelak tawa tak terkecuali Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wawali Mochammad Soufis Subri beserta istri.
Kepala DKUPP Gatot Wahyudi pun langsung diminta ikut berjoget dan beraksi bersama drumband konah. Tamu VIP yang dihadiri Ketua DPRD sementara Abdul Mujib dan Wakil Ketua DPRD sementara Haris Nasution, Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo beserta istri.
Wali Kota Habib Hadi menyatakan, pawai budaya adalah salah satu agenda utama semipro yang akan diteruskan setiap tahun. Ia berkomitmen program yang bagus akan tetap dipertahankan dan dilanjutkan demi masyarakat Kota Probolinggo.
Kenapa pawai budaya penting, lanjut Habib Hadi, karena kegiatan ini salah satu cara melestarikan budaya nenek moyang. Selain itu sebagai wadah memunculkan kreasi baru yang nantinya menjadi identitas seni dan budaya Kota Probolinggo. Pawai budaya dapat menggambarkan berbagai etnis dan keberagaman budayanya menjadi kekuatan bagi masyarakat di kota ini.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini sangat bersyukur, pawai budaya yang dimulai sejak pukul 13.00 sampai pukul 17.00 itu berjalan lancar. Ia mengaku kagum dengan seni budaya yang ditampilkan semua kontingen.
“Kreatifitas dan variasinya luar biasa, banyak warga yang terlibat. Ada tamu juga dari Kabupaten Probolinggo, Banyuwangi dan Sleman kami apresisi. Kegiatan pawai banyak hal-hal baru kombinasi tarian,” katanya.
Habib Hadi berjanji akan terus meningkatkan dan mempertahankan kegiatan pawai budaya karena bisa memberikan edukasi sekaligus hiburan bagi masyarakat. Wali kota juga mengungkapkan rasa terima kasih atas semangat dan antusiasme masyarakat untuk terlibat dalam Semipro 2019.
“Kami akan evaluasi setiap kegiatan, yang tidak baik akan kami perbaiki agar menjadi sempurna sesuai harapan masyarakat. Kami sempurnakan dari tahun ini, dan kalau disuruh menilai mana yang bagus saya sendiri bingung. Semua bagus-bagus,” kesannya. (adv/suatman)
Komentar