Berita Sidikkasus.co.id
PROBOLINGGO – Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakatnya tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan menuju tatanan kebiasaan baru. Seperti yang dilakukan Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri, Jumat (7/8) pagi, saat gowes bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Berangkat dari kantor wali kota, gowes dibarengi bagi-bagi masker itu menuju Jalan Suroyo – Alun-alun – Jalan Ahmad Yani – Jalan Basuki Rahmat lalu berhenti di Pasar Mangunharjo. Sejumlah pedagang pasar, pengunjung dan warga melintas yang kedapatan tidak memakai masker langsung diberi serta wajib dipakai.
Gowes berlanjut ke Pasar Randupangger. Pemandangan serupa pun terjadi, masih ada saja warga yang tidak memakai masker. Yang mengejutkan adanya sikap acuh dua pemuda penjual jajanan pukis di pasar tersebut. Saat ditegur, mereka pun tegas mengaku tak perlu pakai masker.
Namun sikap kedua pemuda berubah saat didatangi oleh Wawali Subri. “Mana maskernya? Tolong pakai masker ya, sampean ini jualan nanti malah droplet (ludah) masuk ke dalam dagangannya,” kata wawali.
Oiya pak, ketinggalan tadi,” kilah pemuda tersebut. Dua masker pun diberikan kepada keduanya lalu dipakai. “Nah, pakai. Mudah-mudahan nanti tambah laris dagangannya,” imbuh wawali lagi.
Kemudian menyusuri Jalan Serma Abdurahman, kebetulan ada warga yang menggelar hajatan. Sayangnya, hampir semua warga yang hadir di acara itu tidak memakai masker dan jaga jarak. Wawali Subri kembali turun dan menghampiri yang punya gawe.
Sebaiknya semua pakai masker. Nanti kalau ada petugas memantau, tidak pakai masker atau menerapkan protap kesehatan nanti dibubarkan karena sekarang ini sedang COVID 19,” imbau wawali. Masker pun dibagikan kepada mereka yang datang ke rumah tersebut.
Gowes berlanjut ke Jalan Panglima Sudirman – Jalan Pahlawan dan berhenti di Pasar Baru. Edukasi dan bagi masker pun kembali dilakukan di pasar terbesar di Kota Probolinggo. Rombongan juga berhenti di Pasar Krempyeng di Jalan Cokroaminoto. Selepas itu rute Gladak Serang – Jalan TGP dan Taman Maramis – Jalan Maramis – Jalan AIS Nasution – Jalan Soekarno Hatta – Jalan Dahlia – Jalan Mawar – Jalan Cempaka – Jalan Panjaitan – Jalan Panglima Sudirman – kembali ke kantor wali kota.
Ketika di Jalan TGP, kembali didapati warga punya hajatan (saat pengajian) yang semuanya tidak memakai masker. Duduknya pun saling berdekatan. Wawali Subri dan Camat Kanigaran Agus Riyanto langsung membacakan surat pernyataan yang ditandatangani penanggung jawab kegiatan (empunya acara).
Dalam suratnya sudah jelas. Jika tidak jaga jarak, cuci tangan dan tidak pakai masker maka penanggungjawab kegiatan tidak keberatan jika kegiatan dibubarkan paksa. Karena apabila ada satu atau dua orang yang kena (COVID 19) bisa menularkan yang lain,” imbau Wawali Subri.
Masker pun segera dibagi kepada masyarakat yang hadir. “Depadeh ngerteh, buleh ngeman ka panjengan. Romangsah tanggung jawab ke masyarakat. (Sama-sama mengerti, kami perhatian ke masyarakat. Merasa bertanggungjawab ke masyarakat). Camat dan lurah akan ngecek lagi apa masih seperti ini. Mohon maaf akan kami bubarkan,” tegas Subri.
Saat wawali memberikan imbauan, kebetulan petugas KUA tiba di rumah warga tersebut. Petugas KUA menyampaikan hal serupa, jika warga tidak menerapkan protokol kesehatan KUA bisa pulang dan tidak melanjutkan acara.
Dari pemerintah ada aturan, Kemenag ada aturan. Jika tidak menerapkan protokol COVID 19 maka mudin akan pulang,” terang wawali diamini petugas KUA. (Yuli)
Komentar