BANYUWANGI, JKN.
Wakil Bupati, Yusuf Widiatmoko, S.Sos beserta rombongannya menggelar Deklarasi ODF (Open Defecation Free) yang di hadiri oleh Forpimda, Forpimka, Forpimdes juga tokoh masyarakat ikut peran aktif turun di lapangan Kecamatan Giri Banyuwangi pada hari Jum’at, 22 Pebruari 2019.
“Dalam acara tersebut di laksanakan pukul 07.30 wib. oleh Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko secara simbolis mengapresiasikan dalam bentuk saran dan himbauan pada seluruh masyarakat di wilayah Sekecamatan Giri bahkan bila perlu seluruh Indonesia, jika kita peduli terhadap sektor lingkungan supaya bersih dan sehat, untuk itu kita upayakan semaksimal mungkin aliran sungai tidak di pergunakan untuk BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat, ” ujar kata Wabup sembari penuh senyum.
Dalam hal ini penting sekali di lakukan Deklarasi ODF untuk masyarakat sehahtera nan bersih lingkungan maupun di tempat – tempat rawan di sektor aliran sungai banyak terdapat induvidu BAB di sembarang tempat dan tidak tahu sebab akibatnya berdampak berpengaruh dengan wabah penyakit menular, maka oleh karena itu aliran sungai bebas dari BAB, supaya sepanjang aliran sungai tersebut bisa di manfaatkan semua masyarakat yang konotasinya berpositif bebas dari penyakit.
Benar yang di ungkapkan oleh Camat Giri Riyanti menambahkan, ” memang di wilayah Kecamatan Giri ini ternyata masih banyak lingkungannya kurang sehat, apalagi sering terdapat BAB di sembarang tempat, hingga air menjadi faktor penyakit menular, untuk supaya kita ramah lingkungan sehat dan bersih kita harus STOP BAB di sungai, ” pintanya.
Open Defecation Free (ODF) adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak Buang Air Besar (BAB) sembarangan, ada tempat pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan harus di lakukan dengan rekayasa atau di buat pembuangan BAB yang khusus untuk umum.
Karakteristik Kecamatan ODF bila masyarakat atau individu di katakan ODF yaitu :
– Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang tinja atau kotoran bayi hanya jamban.
– Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
– Tidak ada bau tidak sedap akibat pembuangan kotoran manusia.
– Ada peningkatan kualitas jamban yang ada supaya semua menuju jamban sehat.
– Ada Mekanisme Monitoring peningkatan kualitas jamban.
– Masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat.
– Mekanisme Monitoring umum yang di buat masyarakat untuk mencapai 100 % KK harus mempunyai jamban sehat.
– Di sekolah – sekolah terdapat komunitas tersebut telah tersedia sarana jamban dan tempat cuci tangan tersendiri.
– Analisa kekuatan kelembagaan di Kabupaten khususnya di Banyuwangi ini harus di lakukan Observasi guna untuk mensterilkan lingkungan supaya benar – benar bersih dan sehat berguna masyarakat sejahtera.
( Edi )
Komentar