Lumajang, Takut karena tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) matematika, anak SDN Kepuharjo 2, kecamatan Lumajang, kabupaten Lumajang, Jawa timur, mengarang cerita bohong (Hoaks). Pasalnya, kepada orang tuanya, bocah berinisial ‘RAF’ menyampaikan aksi heroiknya, bahwa telah berhasil kabur dari kawanan pelaku penculikan saat dirinya berangkat ke sekolah, Senin (26/08).
Orang tua yang mendengar cerita anak yang masih polos, langsung mengirim kejadian heroik yang telah dialami sang anak tersebut ke WhatsApp WhatsApp grup. Dengan cepat kejadian heroik itu viral di medsos.
Bocah polos tersebut menceritakan kepada sang orang tua, bahwa kejadian penculikan tersebut berlokasi di dekat sawah Batalyon Infantri 527 BY. Ia berangkat sekolah dengan berjalan kaki dari rumah, tiba-tiba dihadang tiga orang lelaki dewasa dan menyeretnya kedalam mobil. Ia juga mengatakan, dirinya sempat dipukul pada bagian kepala sebelum ia berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di semak semak.
Namun setelah ditelusuri oleh Kepala Sekolah SDN Kepuharjo 2 beserta petugas dari Mapolres Lumajang, ternyata kejadian tersebut hanyalah karangan dari sang anak belaka. Dirinya takut kepada salah satu guru lantaran tak mengerjakan PR Matematika.
Orang tua korban yang sudah terlanjur menceritakan kejadian penculikan anaknya tersebut di Whatsapp-whatsapp grup yang beredar luas di Lumajang, hanya tersipu malu seraya meminta maaf berkali kali kepada para tetangga maupun ke sesama wali murid.
Kapolres Lumajang, AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban, SH., SIK., MH., MM., mengatakan agar hal tersebut tak terulang lagi.
“Hal ini terjadi murni karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, sehingga sang anak dengan tak bertanggung jawab membuat karangan cerita kalau dia selamat dari penculikan. Jika hal ini dibiarkan, bisa saja anak tersebut akan terus suka berbohong sampai dewasa nanti. Sangat dibutuhkan peran orang tua dan guru sebagai pendidik untuk mengajarkan budi pekerti tentang kejujuran kepada anak didiknya,” terang Arsal.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP. Hasran Cobra juga menjelaskan, bahwa kasus tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
“Dalam kasus tersebut, tidak ada yang menuntut lantaran tidak ada yang merasa dirugikan. Namun orang tua dari anak tersebut telah berjanji didepan kepala sekolah dan juga anggota Polres Lumajang untuk lebih mendidik serta siap bertanggung jawab jika hal serupa muncul di kemudian hari,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Katim Cobra tersebut.
Inilah isi postingan orang tua anak SD dgn inisial ‘RAF’ yang menyebar di wa-wa group yang sempat membuat resah masyarakat Lumajang :
Assalmmualaikum pak misman…saya wali murid dri ank Rega adzani fajar syaifudin ingin mmberitahukan….bru saja sewaktu brngkat sekolah ank saya brngkat jln kaki dri rumah k sekolah…tiba2 dihadang 3org laki2 dewasa didekat sawah batalion situ…ank saya lngsung di blekap mulutnya dan diseret mnyeberang jlan mnuju kemobil si pelaku…ank saya brusah ngbrontak dan brteriak tp mlah dipkul dan ditampar oleh pelaku…hampir sja ank sya dimasukkan ke mobil dan akn diculik tp ank sya brhasil lari.kabur dan sembunyi dari pelaku2 trsebut….ank saya hampir mnjadi korban pnculikan….ank saya pun pulang dgn rasa syock dan mnangis smbil mncritakan hal yg tlah dialami baru saja kpada saya.dan saya pun sempat mndatangi tmpat dmna ank saya mau di culik …tp pelaku sudah tdak ad… demikian saya melaporkan kpda pak misman untuk mmberi waktu ank saya unt mnenangkan dri drmah krna syock yg ank saya alami….mohon pngertiannya pak…dan trima kasih. Wassalmmualaikum wr wb.
Hanya sekedar informasi nggeh ibu2, kejadian didepan asrama, murid SD kepuharjo 2 kelas 4????????????????.
Reporter: Riaman
Komentar