SUKABUMI – JKN. Perjalanan hidup selalu terjadi sebuah perubahan dari setiap tahunnya. sehingga antar waktu banyak pergeseran nilai-nilai upaya metode kehidupan. Nilai budaya ,budi pekerti dan nilai-nilai agama dapat menurun bahkan meningkat setiap waktu.
dengan adanya perubahan jaman yang drastis 90° Semakin meningkat, menghancurkan “kerangka” dan “pondasi ” suatu peradaban. yakni dapat terancam nilai-nilai agama dan buday, dengan berbagai cara dari jaman ke jaman yang sangat pantastis mempengaruhi dengan berbagai suguhan aplikasi berbasis tekhnologi saat ini.
Perlu metode yang berimbang serta menangkal dampak-dampak perubahan yang berkembang pesat, semakin mudah, cepat, informatif, aplikasitif. Yaitu dengan mengembalikan jati diri bangsa, negara dan agama.
Kekhawatiran itu pun dirasakan oleh sosok pria yang bernama Ustd Ruchijat yang akrab dipanggil Ust Ruhyat ramah dan bersahaja . Baginya harus menciptakan metode canggih yaitu dengan terus menumbuh kembangkan budaya “NGAJI” terhadap generasi secara terus menerus tanpa terbatas usia.
“Dengan niat ibadah. Saya terus mengenalkan nilai-nilai agama sejak dini. ” NGAJI”Itulah metode canggih dalam mengimbangi jaman saat ini, Di Majlisnya Daarul Aulaad, Kampung Margaluyu Rt 05/04, Desa Cimaja. Kecamatan.Cikakak. Kabupaten Sukabumi ini saya membina pengajian anak-anak. Yang artinya sama-sama belajar.
Terciptanya metode tersebut adalah berkat kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kecanggihan apapun teknologi, aplikasi apapin itu, harus bisa memberi manfaat yang luar biasa buat kehidupan umat manusia, Ambil manfaatnya hindari madorotnya.
manusia diberi akal dan pikiran serta ilmu pengetahuan kecerdasan. sering dijelaskan sebagai mana Firman Allah yang menerangkan tentang ilmu pengetahuan.
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ…………
Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan. (QS.Al-Mujadalah:11)
Surat Shod ayat 29:
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا ءَايَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ {29}
Artinya : ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.
Ilmu dan Iman merupakan satuan yang tidak dapat dipisahkan dalam menggapai keberkahan dari Allah Subhanuhu Wa Ta’ala. Kalau Kata Bj. Habiebi. IPMTAQ (Iman dan Taqwa) dan IMTEK. (Iman dan Teknologi)
pada intinya melakukan apapun harus bisa dan mampu, dapat memberikan terbaik untuk agama, Bangsa, dan negara. salah satu caranya yaitu terus berjuang dengan masyarakat setempat disini untuk membudayakan “NGAJI” sejak dini pada generasi.
di era milenial ini generasi kita sudah dibekali nilai-nilai religi, dengan sangat mudah memahami dan mengaplikasikan serta meng implementasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti adab dan budi pekerti serta sosial religi lainnya. Karena agama banyak mengajarkan ilmu pengetahuan dan budi pekerti serta ahlak yang baik dan benar menurut agama, bangsa dan negara.
Anak generasi Milenial ini merupakan tanggung jawab bersama. Sejauh ini kita mempersiapkan mental, akhlak serta iman demi menyongsong waktu semakin melesat dalam perubahan “. Jelas Ust Ruhyat. Pada media ini, saat ditemui dikediamannya. Rabu, 18/Oktober 2019.
Bagi Ust Ruhyat pembinaan serta mendidik generasi sejak dini sudah merupakan kewajiban serta merupakan panggilan jiwa saya untuk terus berjuang dan mengenalkan serta menerapkan nilai-nilai dan pendidikan agama sejak dini pada generasi kita.
Menurutnya Hal ini dilakukan agar menciptakan sifat yang baik dari nilai-nilai kemanusian kelak dimana generasi kita setelah dewasa mereka tidak terjerumus dan terbawa arus pada konstruksi berpikir atau pemahaman-pemahaman yang menyalahi aturan agama dan bersebrangan dengan landasan negara. Yaitu Pancasila.
Masih kata Ust Ruhyat. “NGAJI” adalah secara umum belajar tentang Agama. memabaca, menulis, mamahami, menganalisa, menghapal, melakukan dan melaksanakan serta mencontohkan. Kira-kira seperti itu secara garis besarnya dan sederhananya.
karna itu kita wajib berbagi ilmu pengetahuan serta peduli generasi milenial ibarat kata MATA SOSIAL ” yuk peduli yuk berbagi”
metode canggih yaitu selain ngaji/belajar, juga ngaji rasa dan ngaji diri. Ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang sebagai renungan serta refleksi diri kita sendiri atas segala sesuatunya,untuk.mendekatkan dirj pada yang maha kuasa yakni Allah Subhanahu Wa Ta’ala, berkaitan dengan Alam serta sesama manusia.
Dengan metode ngaji, banyak hal yang dapat digali positif akhlak minimalnya kita bisa menghindari dari dampak-dampak negatif dari sebuah kemajuan jaman.
psikologis anak-anak terlena dan kecanduan dengan smart phone akan susah di kontrol dan lebih cendrung menyendiri dan malas belajar, merupakan salah satu contoh dampak..
Prilaku anak seperti itu akan sering uring-uringan dan susah bersosialisasi. Solusinya, jika dialihkan serta di kasih ruang dan waktu untuk belajar NGAJI Maka, dengan sendirinya dan seiring waktu berkalu anak tersebut akan mengalmi banyak perubahan yang sangat siginfikan dalam segala hal untu kebaikan dirinya. Anak-anak akan lebih tenang dan tidak uring-uringan atau merengek, dan egois.
NGAJI juga merupakan ibadah, itu merupakan tanggung jawab moral dan tanggung jawab dunia akhirat buat kita semua.
Secara maksimalnyagenerasi kita, kelak mampu meraih kesuksesan yang berkah dari dampak positifnya kemajuan jaman ini yang begitu pesat tanpa mengesampingkan nilai-nilai agama dalam tatanan kehidupan yang bersosial, beragama, berbangsa, dan bernegara.
metode canggih yang dikenali itu sangat ampuh untuk menetralisirkan serta menegalkan dan menjalankan nilai-nilai luhur budaya dan mengaplikasikan nilai-nilai agama serta Pancasila sebagai landasan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini
Semoga kita dapat diberikan keberkahan, kesehatan jasmani dan rohani agar terus bisa memberikan serta mefasikitasi hal terbaik untuk generasi Aamiin”. Pungkasnya. Sambil ditutup do’a. (U/R).
Komentar