UNJUK RASA SERIKAT BURUH MERDEKA INDONESIA (SEBUMI) PG SINDANGLAUT DI KANTOR PG RAJAWALI II CIREBON

CIREBON, JKN – Puluhan buruh dari SEBUMI (Serikat Buruh Merdeka Indonesia) PG Sindanglaut, Kabupaten Cirebon, salah satu pabrik pembuatan gula di wilayah PG Rajawali II, unjuk rasa di depan kantor PG Rajawali II Jalan Wahidin, Kota Cirebon. Rabu (26/9/2018).
Massa tampak mengenakan kaos merah dan datang menaiki beberapa unit mobil bak terbuka. Satu diantaranya terlihat dipasangi pengeras suara untuk berorasi.


Selain itu massa juga tampak membawa keranda yang terbuat dari kayu. Dan keranda itu pun ditutupi kain hijau lengkap dengan bunga melati.

Namun massa hanya diperkenankan berkumpul sampai pagar depan yang berada persis disisi jalan dan di batasi pagar setinggi kira-kira 1,5 meter.
Di kain hijau itu terdapat tulisan, ”Telah meninggal Dunia Nurani RNI II Cirebon”. Saat koordinator aksi, Mae Azhar, berorasi didepan pagar kantor PG Rajawali II, beberapa massa tampak membakar keranda itu.
Bahkan mereka juga meletakkan kardus diatas keranda, sehingga apinya semakin membesar. Asap hitam pun tampak membumbung tinggi, akibat pembakaran keranda dan kardus itu.

Asap hitam membumbung tinggi, sehingga petugas dari Polres Cirebon Kota langsung menyemprotkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), karena dikhawatirkan akan mengganggu pengguna jalan.
Demikian pula petugas dari Babinsa, yang sudah berjaga semenjak pukul 09.45 wib – 11.30 wib, di depan kantor PG Rajawali II Cirebon, Jl. Wahidin, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Babinsa melaksanakan monitoring sebelum dan sampai berlangsungnya unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok KASBI dan SEBUMI PG Sindanglaut. Dengan jumlah massa 50 orang yang dipimpin Koordinator Lapangan (KORLAP) Dodi Iriandiana dan Ade Dwi.
Di hadiri pula oleh Erwin (Kabid SDM Umum PG Rajawali), Karpo (Kabag Ilegal PG Rajawali), Komeng (Kabag Umum PG Rajawali), Dodi Iriandana, Danramil 1404, Kapolsek UTBAR.
Selama berlangsungnya unjuk rasa hingga pukul 13.21 wb, dengan pengamanan yang ketat, sehingga unjuk rasa dapat berlangsung kondusif, aman dan tertib. (Ratu/001-JKN).

Komentar