Berita Sidikkasus.co.id
PROBOLINGGO – Meskipun dalam masa pandemi COVID 19, tidak membuat patah semangat Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya menggelar kegiatan untuk menumbuhkan kreatifitas dan karakter anak melalui lomba dongeng. Hal ini disampaikan oleh Nur Fajari, Panitia Penyelenggara Lomba Mendongeng Tingkat SD/MI se- Kota Probolinggo, Kamis (8/4) pagi di Aula Taman Baca Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran.
Dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, tampak peserta anak usia Sekolah Dasar didampingi guru pembimbingnya hadir dalam acara pembukaan itu. Ya, untuk menghindari kerumunan, lomba mendongeng yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ini ditayangkan secara live streaming di akun media sosial Pemerintah Kota Probolinggo.
Masih menurut Fajar-sapaannya, aturan lomba mendongeng ini bertema cerita rakyat daerah Kota Probolinggo. “Peserta diwajibkan memakai seragam sekolah pada saat tampil. Peserta diperbolehkan membawa alat peraga maupun properti yang diperagakan tanpa bantuan orang lain. Waktu durasi bercerita adalah maksimal 10 menit, sedangkan tanya jawab maksimal 5 menit,” jelasnya.
Fajar menambahkan kriteria penilaian lomba meliputi, kesesuaian cerita dengan tema, penguasaan panggung, penekanan intonasi bahasa dan ekspresi. “Terdapat lima orang pemenang. Juara 1 hingga harapan 2. Juara 1 akan diikut sertakan pada lomba mendongeng tingkat Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Paeni berharap lomba mendongeng ini dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan pada tingkat yang lebih tinggi, yakni SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Bukan tanpa sebab, menurutnya mendongeng merupakan kekayaan khasanah intelektual budaya yang berbasis lokal, regional bahkan internasional.
“Saya termasuk pendongeng bagi cucu-cucu saya. Ini penting karena jika ini (lomba mendongeng) tidak diadakan, anak-anak generasi milenial dengan kecanggihan gadget itu, maka tradisi mendongeng terkikis oleh zaman di persada bumi luar biasa,” tandasnya.
Ditemui di sela acara berlangsung, salah satu guru pendamping Ika Fatmawati, mengutarakan motivasi anak didiknya mengikuti lomba mendongeng ini adalah untuk mengembangkan kreatifitas juga minat baca. “Menanamkan literasi minat baca, tak dipungkiri zaman sekarang minat baca sangat kurang sekali,” keluhnya.
Guna mengikuti lomba mendongeng, Guru Kelas V SDN Jati I itu menerangkan persiapannya yakni latihan yang berjalan selama seminggu. “Kesulitannya adalah siswanya agak pemalu. Saya latih mimik dan ekspresinya. Tapi alhamdulillah karena sudah berlatih, agak berani anaknya,” terangnya.
Juri lomba mendongeng ini diantaranya adalah Wiwik Agustin (Dispendikbud), Aryzana Maharani (Guru TK ABA 1) dan Stebby Julionatan (Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca/GPMB Kota Probolinggo). (Yuli)
Komentar