Tradisi Perang Petasan Di Hari Pertama Lebaran Kabupaten Melawi

MELAWI -JKN.
Jumat 07-06-2019. ENDRI TRIADi Sebagai Ketua POM (Persatuan Orang Melayu) Berkesempatan di wawancari oleh tim media.Endri menyatakan ini bukan hanya milik melayu Atau Umat muslim nanga pinoh tapi Kegiatan ini juga di ramaikan saudara Saudara kami yang Non muslim baik tionghoa dayak dan sebagainya Boleh di lihat baik yang Ikut dari sungai maupun dari jembatan.

Jika Ada Yang merasa resah wajar wajar saja kalau masalah beban jembatan yang di situ hanya yang ikut perang petasan dan beberapa personil Polisi yang sedang berjaga untuk pengamanan lalu lintas.

Sementara masih banyak yang menyaksikannya dari Pantai sungai pinoh tepatnya di Desa Sidomulyo Dan Tanjung Niaga.

Jadi kapasitas Jembatan masih kuat lah…pungkasnya.
Kemudian Masalah Bahaya Semua Tradisi itu berbahaaya Kalau kita pantau dari sudut negatifnya.

Contoh saja di acara Cap Go Meh atau gawai Yang menampilkan ilmu kebal dengan senjata tajam kemudian kuda lumping Juga Berbahaya.

Ada yang makan ayam mentah bahkan makan kaca atau beling.
bahayanya jika di tiru orang yang tidak punya kemampuan khusus paparnya.

Bahkan tradisi panjat pinang juga berbahaya Jika Jatoh dari Atas
tapi kita tidak bisa hanya melihat dari satu sisi yang negatif saja.
Sisi positif harus kita lihat juga di momen seperti ini bisa Saling Silaturahmi ketemu kawan lama. seandainya tidak sempat silaturahmi kerumah rumah.

Kegiatan ini sudah berlangsung puluhan tahun dan terjadi Secara spontan tanpa ada yang memberikan ijin atau yang mengijinkan.

Masalah resiko itu sudah menjadi tanggungan sendiri dan habis- habis di situ saja.Endri pun berterima kasih kepada semua pihakyang telah menjaga tradisi ini berlangsung dengan aman dan lancar seperti yang di harapakan.
Terutama saya sebagai Ketua (Persatuan Orang Melayu) POM Kabupaten melawi mengucapkan ribuan terimakasih kepada jajaran Polres Melawi yang ikut andil dalam pengamanan acara tersebut terangnya.(Jumain)

Komentar