SURABAYA, JKN – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, baik sekolah tingkat SD maupun SMP. Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) akan melakukan program pengembangan sekaligus memperbaiki sekolah untuk meningkatkan performa dan prestasi bagi pelajar.
Ery Cahyadi yang kini menjabat Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya mengungkapkan, program di tahun 2019, seluruh sekolah harus tersentuh dengan pembangunan, baik SD maupun SMP.
Tahun 2019, tidak ada pembangunan sekolah baru. Anggaran yang ada, hanya digunakan untuk merehabilitasi dan menambah jumlah kelas. Ada perbaikan kamar mandi atau pengecatan.
“Kami memiliki anggapan, fisik maupun pelayanan di sekolah (Negeri) tidak boleh jauh dari sekolah swasta,” katanya.
Terkait moratorium pembangunan sekolah, Ery menegaskan tidak ada kaitannya dengan moratorium. Sebab, pendidikan menjadi tanggung jawab pemkot untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan gedung, pelayanan, dan teknis pendidikan sekolah SD-SMP se Surabaya.
“Pemkot berkomitmen semua sarana dan prasarana harus dipenuhi tahun 2019. Dengan mengeluarkan APBD untuk meningkatkan kualitas SD dan SMP,” tuturnya.
Adanya fenomena beberapa sekolah swasta yang mengalami kekurangan murid, Menurut Ery, pihak sekolah harusnya melakukan evaluasi terkait permasalahan itu. Baik dari segi sarana prasarana maupun pelayanan pendidikan.
“Kita lihat dari sisi pelayanannya. Kalau sekolah itu pelayanannya baik, Insya Allah pasti banyak muridnya. Harusnya pihak sekolah swasta memahami itu,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan Pemkot Surabaya akan melakukan program pengembangan sekaligus memperbaiki sekolah untuk meningkatkan performa dan prestasi bagi pelajar. Selain itu, untuk sekolah yang sudah berumur dan perlu perbaikan, pemkot akan berupaya melengkapi sarana prasarana itu.
“Program ke depan, Pemkot Surabaya akan mengembangkan sarana dan prasarana yang kurang bagus, dan akan diperbaiki semuanya. Sehingga semangat anak-anaknya untuk belajar lebih naik lagi,” kata Ikhsan, saat menggelar Jumpa Pes di kantor bagian Humas Pemkot Surabaya, Kamis, (16/08/18).
Untuk sekolah yang belum dilengkapi dengan sarana dan prasarana, Ikhsan menuturkan, nantinya pemkot akan menyiapkan sarana dan prasaran tersebut. Setiap ruangan kelas, nanti akan dilengkapi dengan LCD dan Komputer untuk mendukung proses belajar dan mengajar.
“Lalu untuk pembelajaran di luar kelas, dengan mendatangkan narasumber dari luar,” terangnya.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya Martadi menyampaikan ketika sebuah lembaga pendidikan swasta itu kekurangan murid. Pastinya ada beberapa aspek yang belum terpenuhi. Seperti letak sekolah yang kurang strategis, zonasi tempat, pelayanan pendidikan dan lokasi sekolah yang tidak ditopang dengan anak seusia itu.
“Ada fenomena di Surabaya, beberapa sekolah yang biaya masuknya murid gratis. Tetapi ada beberapa sekolah yang biaya masuknya lebih mahal.,” ujarnya.
Menurut Martadi, tahun 2018, orang tua murid lebih tahu mana sekolah swasta yang bermutu dan tidak. Disatu sisi, saat ini sekolah negeri semakin membaik. Baik dari segi sarana dan prasarana, maupun pelayanan pendidikan.
“Namun beberapa sekolah swasta tidak berkembang,” tuturnya.
Sumber :Humas pemkot Surabaya
(SAP)
Komentar