TIM TANGGAP BENCANA SMAN TRASANDA SIAGAKAN

BANYUWANGI, JKN.
Cuaca ekstrem bisa terjadi sewaktu-waktu. Hujan deras dengan durasi waktu lebih 2 jam sangat mengkhawatirkan. Banjir bandang beberapa bulan lalu di Desa Alasemalang, Singojuruh, sekalipun tidak sampai mengorbankan jiwa, tetapi cukup membuat rasa was-was warga sekitar terdampak. Mengapa, karena ditengari oleh para pihak, di bagian hulu aliran sungai Badeng dimungkinkan masih ada material yang sewaktu-waktu bisa longsor terbawa air dan menyebabkan banjir bandang terjadi.

Terkait dengan itu, Kasek SMA Negeri ‘Taruna Santri’ Darussholah Singojuruh menyiagakan tim tanggap bencana, jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Menurut Kasek Rifai, tim ini sudah teruji saat terjadi banjir di musim hujan tahun lalu. Mereka ini terlatih lewat program PMR dan Kepramukaan. Mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apa, ujar Kasek Rifai. Rabu, 20/03/19.

Hasil pengamatan yang dilakukan tim ini, setelah mereka melihat langsung di lapang, memang pada bagian hulu sungai Badeng di Kec. Songgon, mengkhawatirkan jika terjadi hujan lebat dengan durasi waktu lebih 2 jam. Ancaman longsor karena bagian di ketinggian, tanahnya lembek kemudian tergerus air hujan terjadilah lahar dingin dan banjir bandang. Mereka yang dikomandani oleh Ferdian, S.Pd. ini kerap menjalankan pelatihan terkait dengan aksi pertolongan dan kedaruratan. ( ted)

Sumber: H. Rifai

Komentar