Tim covid 19 Taliabu Fasilitasi 5 Warga Kepsul Yang Terkapar Di Taliabu

Berita Sidikkasus.co.id

BOBONG – kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), dalam memperpanjang masa isolasi wilayah dengan membatasi akses pelabuhan hingga 7 April mendatang nampaknya cukup berdampak terhadap warga kepulauan sula yang sedang dalam perjalanan menuju sanana beberapa hari lalu,

Terbukti, sebanyak 5 (lima) orang warga Kabupaten Kepulauan Sula, yang pada lalu baru tiba dari Kendari, Sulawesi Tenggara, senin (29/3) dengan KM. Sabuk Nusatara (57) tujuan pelabuhan bobong, falabisahaya dan sanana terpaksa terkapar di bobong,Kecamatan Taliabu Barat (Talbar), Kabupaten Pulau Taliabu lantaran enggan mendapat tumpangan untuk pulang ke kampung halaman di kabupaten kepulauan sula.

kelima orang tersebut yakni Ibu Sadia Usia (47) dan Jubaida Soamole (24) warga Desa Soamole, Kecamatan Sulabesi Tengah, serta Nurdiana Teapon (19) warga desa waihama, Kecamatan Sananah, Kabupaten Kepulauan Sula, berangkat dari Kendari, Sulawesi Tenggara, minggu (29/3) dengan KM. Sabuk Nusatara (57) tujuan pelabuhan bobong, falabisahaya dan sanana kemudian tiba dipelabuhan bobong, senin (30/3).

Menurut informasi yang dihimpun menyebutkan, KM. Sabuk Nusantara yang bertujuan pelabuhan Falabisahaya dan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula akhirnya dibatalkan karena semua pelubahun laut diwilayah Kabupaten Kepualaun Sula ditutup sehingga tidak bisa berlayar menuju Kepulauan Sula.

Kelima orang warga Kepsul tersebut, dengan terpaksa harus turun di Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat karena tidak ada perhubungan laut yang bisa mengantarkan mereka di Kepulauan Sula.

Ibu Sadia Usia warga desa soamole, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula saat dihubungi wartawan mengaku baru dari Makassar, Sulawesi Selatan dengan anaknya Jubaida Soamole dan kedua cucunya, dua orang anak itu di antaranya, 1 usia 5 bulan dan empat tahun.

“Beta dari makassar dengan anak parampuan dan dia punya anak dua itu, beta dapa kabar beta punya laki sakit jadi beta pulang, cuma sampe di bobong, ini katanya kapal seng bisa masuk di sanana karena dong tutup pelabuhan sanana”ungkapnya.

Ia mengaku bingung dengan keadaan ini, lantaran tidak bisa berangkat menuju sanana sementara suaminya lagi sakit parah.

“Beta pusing ini mau pulang bagaimana sementara beta pung laki sakit para”ucapnya bernada sedih.

Sementara itu, Nurdiana Teapon (19) warga desa waihama mengatakan, dirinya adalah salah satu mahasiswa di Kendari, ia mengaku, untung saja sejak tiba di bobong, mereka bersama ibu sadia usia, jubaida soamole dan kedua anaknya telah diamankan oleh tim Satgas Covid-19 Pulau Taliabu di penginapan Tiger Kota Bobong.

“Torang diberikan tempat ini dari kemarin tong sampai di bobong”jelasnya.

Terpisah ketua harian Satgas Covid-19 Kabupaten Pulau Taliabu, Sutomo Teapon kepada awak media mengatakan, Satgas Covid-19 Pulau Taliabu telah mengamankan 5 orang warga Kepsul yang datang dari Kendari dengan KM. Sabuk Nusantara (57).

“Torang sudah amankan dorang dipenginapan Tiger, dorang pe makan minum juga sudah diamankan”akuinya.
Meski demikian, ia mengaku tak bisa berbuat banyak karena sementara ini pemda sula telah memberlakukan karantina wilayah sehingga kelima orang warga kepsul itu, mau pulang di sula namun tidak bisa karena tidak ada perhubungn ke sanana.

“Pelabuhan samua tutup jadi kapal tidak bisa masuk dan yang torang paling pusing ini antua itu dia pe laki sakit para itu baru setiap hari antua telpon dengan menangis-menangis”ucapnya.

ini Warga Sula ini berharap agar pemda Sula dapat mempertimbangkan kebijakan pembatasan jalur transportasi bagi mereka yang telah dalam perjalanan menuju ke sula, dan kembali membuka akses masuk di Sula, ( *Jak* ).

Komentar