Terkait data BLT, Ketua Rt Di Desa Aliyan Mengaku Pusing Mendata Warganya

Berita sidikkasus.co.id

Banyuwangi – Ketua RT melalui Staf usaha dan Umum yang sekarang menjadi Pengganti sementara Kepala dusun Cempokosari Di Desa Aliyan, Mengaku Pusing Mendata Warga Yang Layak Mendapat BLT Di Tengah Pandemi Covid-19

Dengan mewabahnya pandemi covid19 hingga ke pelosok desa, selain kecemasan warga akan penyebaran  wabah tersebut, soal ekonomi juga menjadi masalah baru yang serius di hadapi warga.

Adanya hal itu, pemerintah mengambil langkah cepat untuk mengatasi kecemasan warga, yakni dengan melakukan penyemprotan desinfektan dan memberikan bantuan berupa sembako dan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga.

Namun seorang warga yang berinisial A mengeluh akan ketidak adilan dalam mendata yang dia katakan ” kadang yang layak tidak mendpatkaNya seperti Mbah kok ibu dari samsuri dan mbah kar ibu dari sukardi yang tidak pernah dapat dan cuma sekali dapat, dan ada yang tidak layak dapat bantuan tapi dia dapat bantuan ” ..dan beberapa ketua RT mengaku pusing melakukan pendataan terhadap warga yang layak mendapat Bantuan, karena tidak memahami kriteria.

Seperti terjadi di Desa Aliyan, Kec. Rogojampi, Staf usaha dan Umun Desa Aliyan yang sekarang menjadi pengganti KADUS Cempokosari yang kita hubungi melalui chat WA 25/04/2020 yang bernama NURYADI Kepada Sidik Kasus mengaku Pak RT pusing, bingung mendata warga yang layak mendapat BLT, dan setelah kita tanyakan ulang lagi kepada staf Umum dan usaha yang sekarang menjabat Pengganti KADUS Cempokosari sementara tersebut menjawab ” sudah punya kayaknya ” jawaban tersebut membuat cengang kami karna plinpan dalam menjawab pertanyaan kami ditengah pandemi Covid 19 yang menghantui dan buat kecemasan warga .

Seakan PEMDES Aliyan begitu kurang keseriusanya masalah Data yang harus tepat sasaran ditengah kecemasan warga terhadap pandemi covid 19.

Kebingungan PEMDES Aliyan tersebut seharusnya tidak boleh terjadi, karena ada kepala dusun dan kepala desa yang seharusnya bisa membantu para ketua RT untuk  memberikan arahan/bimbingan sebelum pendataan sesuai kriterianya demi  mendapatkan hasil yang tepat.

Di tempat terpisah, melaui Chat WhatsApp, saat di konfirmasi, Kepala Desa Aliyan Anton Sujarwo, SE yang juga selaku Ketua ASKAB tersebut menegaskan bahwa “ketua RT sudah punya data dan tinggal kita di musyawarah desa”, ucap Kades.

Sungguh miris ketua RT yang bingung data dilapangan saat kita konfirmasi melalui Staf umum dan usaha yang sekarang jadi KADUS sementara berbanding terbalik dengan apa yang kita konfirmasi kepada KEPALA DESA Aliyan ANTON SUJARWO SE yang juga selaku ketua ASKAB banyuwangi tersebut.

Sungguh aneh, Desa Aliyan yang di kenal dengan berbagai prestasi dan kental akan seni dan kultur budayanya yang seharusnya jadi percontohan untuk Desa lainya namun masih banyak keluhan dari perangkat terutama terkait data warga miskin yang notabene wajib menjadi perhatian khusus.

Reporter
Agus M Saputra

Komentar