BANYUWANGI, JKN – Kelakuan Imam Mahrudi (26) ini benar benar sungguh tak terpuji. Kepada ibu kandungnya sendiri yang bernama Supiatun (60), tega teganya dia main hajar memakai alat penumbuk kopi atau padi (alu), Sabtu (6/10/18).
Korban yang tinggal di Dusun Krajan 1, Desa Alas Buluh, Kecamatan Wongsorejo, sampai berteriak minta tolong ke tetangga sekitar. Hantaman benda tumpul itu mengenai jidat hingga meninggalkan bekas luka.
Untung saja, Abdul Kadir (48), segera datang memberikan bantuan. Namun niat baik untuk melerai justru menjadikan si paman jadi sasaran lain dari keponakannya, Imam Mahrudi.
Kapolsek Wongsorejo Iptu Kusmin menceritakan, lengan Abdul Kadir sampai terluka dan harus diperban. Aksi brutal Imam Mahrudi juga disaksikan Mbah Emah (80), neneknya. Namun wanita renta ini tak punya kekuatan untuk menghentikan ulah cucunya.
“Pelaku sempat didorong oleh pamannya agar tak lagi memukuli ibunya. Eh malah kena sasaran pemukulan juga,” ungkap Kapolsek.
Teriakan Supiatun sekitar pukul 12.00 WIB itu terdengar keras ke telinga Abdul Kadir. Apalagi teriakan itu disertai kalimat yang menyayat hati. Penganiayaan itu dialami Supiatun ketika sedang tidur siang.
“Tolong, tolong, tolong! Kalau gak ditolong bisa mati,” kisah Iptu Kusmin menirukan pengakuan korban.
Kasus ini pun ditangani aparat Polsek Wongsorejo atas laporan sang paman yang menyesalkan tindakan si keponakan. Menurut Kapolsek Kusmin, tindak kekerasan itu telah berulangkali dilakukan pelaku terhadap orang terdekatnya.
“Ulahnya sudah keterlaluan. Tiap kali marah selalu ada saja yang dipukul. Pemicunya karena minta sesuatu tapi tak dituruti,” sebutnya. (*)
Caption : Imam Mahrudi saat diamankan aparat Polsek Wongsorejo karena tega menghajar ibu dan pamannya
Komentar