TEDDY UT ANGKAT BICARA, TERKAIT JALAN RUSAK AKIBAT TAMBANG GALIAN C

BANYUWANGI – JKN.

Aktifitas tambang galian C di rasakan oleh Warga Dusun Parirejo RT.04 RW.02 Desa Parijatah Wetan Kecamatan Srono Banyuwangi. Warga dibuat resah dengan kondisi jalan lingkungan yang rusak parah. Diduga kerusakan jalan tersebut akibat lalu – lalang armada aktivitas tambang ( galian c ). Bahkan tak hanya jalan, fasilitas umum berupa drainase atau penahan badan jalan retak – retak.

Hanya masih simpang siur apakah jalan yang rusak parah tersebut ada di wilayah hukum Desa Parijatah Wetan atau Desa Wonosobo. Ada yang mengatakan lokasi perbatasan kedua Desa tersebut.

Kejadian tersebut disesalkan oleh salah satu Caleg Demokrat untuk DPRD Provinsi Jawa Timur No. Urut : 3 Teddy Anugrianto, SH. Kepada media pria yang akrab dengan sapaan nama panggilan Teddy UT itu menuturkan.

” Ini sudah menyusahkan warga..gara – gara kondisi jalan yang seperti ini ada warga yang jatuh, bangunan drainase pecah. Otomatis kan harusnya dilakukan perbaikan lagi tapi kenapa hanya dibiarkan saja. Setidaknya pemilik usaha galian C juga Pemerintah setempat lebih mengerti kalau kegunaan jalan se kelas ini hanya untuk akses warga dan kendaraan tak bermuatan berat atau over kapsitas. Kasihan warga dirugikan dalam hal ini. Dan jalan ini adalah akses ekonomi warga juga penghubung ke Dusun Plembang. Kondisi jalan yang seperti ini jelas tidak nyaman lagi dlalui oleh warga, ” tutur Teddy UT Rabu 23/1/2019.

Poto. Mbah Tukiyem Bersama Teddy UT

Ditambahkan oleh Teddy UT Caleg untuk DPRD Provinsi Jatim 3, bahwa dirinya mengetahui hal itu saat laksanakan kegiatan bedah rumah warga ” Mbah Tukiyem “ warga Dusun Parerejo RT. 04 RW. 02 Parijatah Wetan. Dia mengaku kaget dengan pemandangan jalan yang kelihatan becek dan berantakan tersebut. Apalagi kata Teddy fasilitas umum baik jalan juga drainase dibangun dari uang rakyat melalui pajaknya.

” Saya masih belum tahu apakah ijin usaha galian itu ada atau tidak, saya kaget kebetulan saya lagi bedah rumah warga melihat kondisi jalan yang  hancur sperti ini. Apalagi fasilitas umum baik jalan maupun drainase itu dibangun dari uang rakyat melalui pajak, “ imbuhnya.

Harapan Teddy UT, kalau bisa armada galian c dengan kapasitas muatan berat tidak melintas di jalan lingkungan. Karena selain tingkat kebisingan, debu kalau cuaca panas, dan becek kalau hujan itu adalah dampak yang sangat meresahkan dan merugikan warga. Teddy UT meminta ada respon dari Pemerintah setempat untuk meberi solusi terhadap masalah warga yang sebagai warga negara punya hak menikmati hidup nyaman di lingkungannya. (*)

Sumber. Rudi 35

Komentar