Berita. Sidikkasus.co.id.
Agam Sumbar – Tari tradisi berjudul Alah Manyasa yang dibawakan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Lubuk Basung raih juara harapan 1 di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMA/SMK se Sumatera Barat.
Tari tunggal yang dibawakan Taufiqurrahman, pelajar kelas IX itu menjadi satu-satunya perwakilan Kabupaten Agam di Provinsi Sumatera Barat tingkat SMK.
“Alhamdulillah ananda kami, Taufiqurrahman meraih juara harapan pertama di FLS2N provinsi. Untuk tingkat SMK, SMKN 2 Lubuk Basung satu-satunya yang mewakili Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Retna Nirwati saat dihubungi media, Sabtu (26/9/2020).
Dikatakan lebih lanjut, Taufiqurrahman bertanding dalam bidang lomba tari tradisional dengan raihan 75 poin, terpaut 5 poin dari juara ketiga yang diperoleh SMKN 3 Padang.
Dengan hasil tersebut, meski persiapan dilakukan hanya satu bulan, pihaknya merasa puas dengan hasil yang diraih siswa SMKN 2 Lubuk Basung tersebut.
“Persiapan dilakukan selama satu bulan dengan pelatihan yang intens, ananda Taufiqurrahman cukup disiplin selama latihan,” ucapnya.
Sementara itu, pelatih tari Taufiqurrahman, Rosmiwanti dari Sanggar Tari Pitunggua Agam mengatakan tari Alah Manyasa yang dibawakan Taufiqurrahman merupakan tari tunggal yang diangkat dari kaba Simawang.
Diceritakan, kaba Simawang adalah salah satu karya sastra Minangkabau. Kaba ini berkisah tentang tragedi yang terjadi dalam keluarga Lareh Simawang. Tragedi ini berawal ketika Lareh Simawang memutuskan untuk berpoligami. Istri Lareh Simawang yang bernama Siti Jamilah tidak bisa menerima keinginan Lareh Simawang.
Bentuk penolakan Siti Jamilah atas keputusan Lareh Simawang adalah Siti Jamilah bunuh diri dan membunuh anak-anaknya. Pembunuhan itu terjadi disaat Lareh Simawang sedang bersanding di pelaminan dengan Siti Rawani. Lareh Simawang akhirnya menjadi gila setelah mengetahui istri dan anak-anaknya meninggal.
Tari Alah Manyasa merupakan buah karya Rosmiwanti sebagai penata tari, dan Fetrinaldi sebagai penata musik. Tarian tersebut sengaja diciptakan untuk dibawakan di FLS2N oleh SMKN 2 Lubuk Basung.
“Karena lomba tari tradisi di FLS2N harus membawakan karya sendiri, maka diminta untuk menampilkan tarian yang belum pernah ditampilkan,” tuturnya.
Disebutkan, Taufiqurrahman mendalami karya tersebut selama 6 hari latihan berturut-turut. Meski jadwal latihan terbilang singkat, apa yang diraih Taufiqurrahman menurutnya sudah sangat memuaskan.
“Karena tarian ini baru bagi ananda Taufiqurrahman, waktu latihannya juga singkat, namun cukup sukses membawakannya dengan baik,” ujarnya.hms.
(Anto)
Komentar