Berita.Sidikkasus.co.id
Bondowoso – Bupati Bondowoso KH Sakwa Arifin bersama Kementerian Perekonomian RI menandatangani pengembangan holtikultura penanaman pisang Cavendish, di desa Maskuning Kulon Kecamatan Pujer Bondowoso.
Penanaman perdana pisang Cavendish oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia bersama Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin, dilakukan di lahan seluas 1,8 hektar dengan jumlah bibit 2.425, di Kebun Bibit Dinas Pertanian Bondowoso, di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer Bondowoso, Sabtu (29/01/2022).
Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso KH Salwa mengucapkan, banyak terima kasih atas hadirnya perwakilan dari kementrian. “Saya ucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadirannya, mudah-mudahan apa yang telah diberikan akan berdampak luas terhadap masyarakat Bondowoso, “tuturnya.
Bupati juga menjelaskan, di Bondowoso masih banyak lagi desa yang bisa ditanami pisang cavendish, sehingga kedepan diharapkan mampu menjadi potensi ekonomi baru yang menjanjikan bagi masyarakat. “Kami melakukan kerjasama dengan PT.GGP terkait pisang cavendish, sehingga nantinya 100 persen hasil petani akan diambil oleh GGP, dan nantinya akan dikerjasamakan untuk ekspor ke luar negeri, “paparnya.
Sementara itu menurut Sekretaris Kementrian bidang perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, bahwa dengan adanya penanaman perdana ini, mampu menjadi awal yang baik seperti halnya di daerah-daerah lain seperti, Aceh, Lampung, Blitar, Jembrana dan Bali. “Sebenarnya kita sudah rencanakan di tahun 2019 yang lalu, waktu itu direncanakan 11 Kabupaten dan Kabupaten Bondowoso merupakan yang ke tujuh, “ujarnya.
Disamping itu, dari Kementrian sendiri akan terus melakukan pendampingan selama 10 sampai 11 bulan, agar bisa melakukan panen bersama-sama sebagaimana yang sudah diharapkan. “Kalau ini berhasil sesuai dengan yang kita harapkan, maka kita akan kembangkan di area lain secara komersil, oleh karena itu, kita dorong betul-betul demo plot ini sebagai percontohan, “katanya.
Susiwijono menambahkan, bahwa program tersebut merupakan pengembangan dari holtikultura berorientasi ekspor, karena pasar masih terbuka lebar, baik dalam maupun luar negeri. “Di tahun 2019 ekspor buah-buahan kita mencapai 95,98 juta dolar dengan total volume 110 ribu ton, dari total produk ekspor tersebut, ekspor pisang memberikan kontribusi sebesar 11,26 persen terhadap ekspor buah-buahan nasional dengan nilai 11/15 juta dolar dengan volume 22 ribu ton, “pungkasnya. (yus)
Komentar