Taman Asean Akan Segera Hadir Di Sidoarjo

Berita sidikkasus.co.id

SIDOARJO. Sebagai bagian dari rencana pembangunan 11 taman tematik di Kabupaten Sidoarjo, Pemkab Sidoarjo akan berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN untuk menghadirkan Taman ASEAN di Kabupaten Sidoarjo.

“Taman ASEAN akan menjadi salah satu Taman Tematik di Kabupaten Sidoarjo dalam rangka memperkenalkan ASEAN kepada masyarakat Jawa Timur pada umumnya, dan masyarakat Sidoarjo pada khususnya”, kata Bupati Sidoarjo Saiful Ilah usai membuka FGD pembangunan taman ASEAN di Pendopo Delta Wibawa, Senin (9/12/2019).

Taman ASEAN yang berlokasi di Jl, Pagerwojo tersebut menurut Bupati Saiful Ilah masih kurang luas, pihak pemkab Sidoarjo akan survey lokasi lahan yang lebih luas lagi sebagai alternatif pembangunan Taman ASEAN.

Kementerian Luar Negeri sangat mendukung gagasan pembangunan Taman ASEAN di Kabupaten Sidoarjo. “ Sidoarjo adalah kota yang tepat untuk memiliki taman tematik terkait ASEAN. Sebagai salah satu kota dengan penduduk terbesar kedua setelah Surabaya di wilayah Gerbangkertasusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), dan wilayah terbesar kedua setelah Jabodetabek, maka Sidoarjo diharapkan dapat menarik masyarakat Jawa Timur untuk mengenal ASEAN”, ujar Direktur Kerjasama Sosial Budaya ASEAN (KSBA), Kementerian Luar Negeri RI, Riaz Saehu.

Taman ASEAN akan berlokasi di tengah kota Sidoarjo dan berada di atas lahan seluas 4.000 m2 dan memiliki karakteristik ASEAN yang ditandai dengan bendera dan ikon-ikon dari setiap negara ASEAN. Taman ASEAN juga akan memiliki fasilitas berupa area parkir, jogging track, area taman, arena bermain, plaza, banguan diorama tentang ASEAN dan sculpture.

Dalam rangka mengisi substansi diorama tentang ASEAN dibangunan seluar 80 m2, Direktorat Kerjasama Sosial Budaya ASEAN, Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Pusat Studi ASEAN Universitas Airlangga menyelenggarakan Focus Group Discussion pada hari Senin, (9/12/ 2019) di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo.

Hadir sebagai narasumber yaitu Direktur KSBA Kemlu, Dias Saehu, Asisten II Setda Kabupaten Sidoarjo, Benny Airlangga, Kepala DLHK, Sigit Setyawan, Ketua Pusat Studi ASEAN Universitas Airlangga, Sejarawan Nasional Agus Sunyoto, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Kabupaten Sidoarjo, H. Kirom, serta dihadiri pula oleh perwakilan OPD dan tokoh masyarakat Sidoarjo. Kegiatan FGD dibuka secara resmi oleh Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah.

“Kita harus menyadari bahwa ASEAN tidak banyak dikenal oleh masyarakat khususnya di kalangan akar rumput. Untuk itu, narasi yang ada dalam bangunan tentang diorama ASEAN perlu diisi pula dengan muatan substansi berupa peninggalan sejarah yang merupakan akulturasi berbagai pengaruh peradaban budaya Asia Tenggara di Nusantara yang tetap dikenal dan bahkan dekat di hari masyarakat Jawa Timur hingga saat ini”, pungkas Riaz.

Sementara itu, Bupati Saiful Ilah juga menegaskan bahwa Taman ASEAN ini seyogyanya tidak saja menjadi taman bermain dan menghibur bagi masyarakat, namun juga sebagai wahana bagi masyarakat untuk belajar dan menambah wawasan mereka mengenai negara-negara di Asia Tenggara serta bagaimana ASEAN dapat memberikan manfaat bagi kehidupan mereka.

Sejarawan sekaligus Ketua Lesbumi PBNU, Agus Sunyoto melihat pembangunan taman ASEAN di Sidoarjo sudah sangat tepat, menurut Agus, Sidoarjo merupakan daerah yang banyak menyimpan peradaban sejarah. Sejarah berdirinya kerajaan Majapahit berasal dari daerah Tarik, sekarang kecamatan Tarik. Jauh sebelum adanya kerajaan Majapahit, Sidoarjo sudah menjadi ibu kota kerajaan Jenggala, dengan rajanya bernama Airlangga.

“Berdirinya taman ASEAN di Sidoarjo sekaligus menghidupkan budaya dan sejarah Sidoarjo, karena sejarah ASEAN bisa ditarik dari sini (Sidoarjo), sebab kekuasaan Majapahit dulu mencakup hingga ke negara-negara ASEAN, seperti Malaysia, Vietnam, Kamboja, Thailand.”, ujar Agus Sunyoto.

ASEAN yang berdiri sejak 8 Agustus 1967 beranggotakan 10 negara, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Laos, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dan merupakan komunitas dengan jumlah penduduk sebesar 626 juta orang atau terbesar ketiga setelah Tiongkok dan India.

Sejak 2015, ASEAN telah berkomitmen untuk membentuk komunitas ASEAN yang meliputi 3 pilar utama, yaitu Pilar Politik dan Keamanan, Pilar Ekonomi dan Pilar Sosial Budaya. Visi ASEAN 2025 “Melangkah Maju Bersama” bertujuan mengkonsolidasikan pembangunan masyarakat ASEAN, khususnya untuk mewujudkan kesadaran dan kebanggaan terhadap identitas, budaya, dan warisan budaya sebagai bagian dari masyarakat ASEAN, sesuai motto ASEAN yaitu One Vision, One Identity dan One Community. (Ron).

Komentar