Tagana Dinsos PPKB Laksanakan Giat TaMaSa di SDN 2 Watukebo dan Bunga Desa

Berita Sidikkasus.co.id.

BANYUWANGI – Untuk meningkatkan edukasi kesiapsiagaan bencana sejak dini, kembali lagi Taruna Siaga Bencana( TAGANA) Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana( DINSOS PPKB) Banyuwangi hari ini melaksanakan program unggulannya yaitu Tagana Masuk Sekolah ( TaMaSa) sekaligus bersamaan dengan Bupati Ngantor di Desa( BUNGA DESA) Kamis 16 Maret 2023.

Kegiatan TaMaSa dan Bunga Desa di ikuti oleh 48 siswa- siswi SDN 2 Watukebo, giat tersebut bertempat di SMPN1 Dusun Patoman Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Untuk tema TaMaSa hari ini adalah Gempa bumi dan Tsunami. Hadir pemateri dalam kegiatan tersebut adalah, Tagana Dinsos PPKB, DAMKAR, BPBD, PMI, PKH, danIJEN GEOPARK.

Seusai kegiatan Bondan selaku Koodinator Kecamatan( KORCAM) Program Keluarga Harapan( PKH) untuk Kecamatan Blimbingsari menjelaskan,” kami hadir bersama teman- teman PKH yang lain dalam giat TaMaSa hari ini adalah, untuk memberikan materi kepada ibu- ibu Keluarga Penerima Manfaat( KPM) terkait dengan perlindungan anak dan kekerasan sexsual terhadap anak.” Ujar Bondan.

Maksud dan tujuannya adalah Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga( P2K2) atau yang biasa di sebut dengan Family Develoment Session( FDS). Dan ini di lakukan setiap 1 bulan sekali oleh pendamping PKH kepada Keluarga Penerima Manfaat atau ( KPM).

Khoirul Hidayat, S. STP. M.Si. selaku Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial( KABID LINJAMSOS) Banyuwangi menambahkan,” kegiatan hari ini adalah merupakan program unggulan Tagana Dinsos PPKB Banyuwangi yaitu TaMaSa yang sekaligus bersamaan dengan Bupati Ngantor di Desa( BUNGA DESA) tepatnya di SMPN 1 Dusun Patoman Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi.

Selain itu ” Tagana sendiri hari ini masih tetap bersama teman- teman BPBD, DAMKAR, PMI, IJEN GEOPARK serra PKH secara bergantian untuk memberikan materi kepada siswa- siswi SDN 2 sesuai dengan tupoksi masing- masing. Tujuannya adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan edukasi khususnya kepada anak- anak sekolah tentang potensi bencana yang ada di lingkungan sekitarnya termasuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada mereka untuk ada teknik evakuasi diri.” Ujar Khoirul Hidayat.

Kami berharap dengan kegiatan ini minimal bisa menimalisir anak- anak kita dari potensi sebagai korban ketika terjadi bencana. Adapun materi yang di sampaikan oleh para nara sumber semisal dari Ijen Geopark ia berbicara terkait dengan sejarah geologi di Banyuwangi itu seperti apa, dulu Blimbingsari itu bagaimana kemudian recycle bencana terjadi itu setiap beberapa tahun sekali, sehingga anak- anak khususnya bisa tahu ternyata bencana itu terjadinya berulang.

Masih kata Khoirul sedangkan dari BPBD memberikan materi yang terkait dengan jenis- jenis bencana itu apa saja, kemudian cara untuk kecerdasan mengevakuasi seperti apa. Kemudian dari teman- teman PMI materi yang di sampaikan tentang fifty- fifty memberikan pertolongan pertama pada keadaan gawat darurat, sehingga anak- anak di berikan edukasi dasar tentang bagaimana ketika membuat tandu darurat dan memberikan tracment ketika ada teman yang jatuh atau patah tulang.”Ucapnya.

Untuk Tagana sendiri memberikan materi terkait dengan evakuasi diri, karena tema TaMaSa hari ini adalah Gempa bumi dan Tsunami, kemudian cara nanti kita berprilaku termasuk management pengungsian, sehingga harapannya masyarakat dan anak- anak tidak bingung ketika bencana itu terjadi tapi mudah- mudahan Banyuwangi selalu di berikan keamanan dan keselamatan.” Pinta Khoirul Hidayat.

REPOERTER ( PENDIK)

Komentar