Sungai Kalilo Disulap Jadi Destinasi Wisata Tengah Kota Banyuwangi, Menyimpan Kisah Persahabatan Guntur Priambodo 

Kepala Dinas Pengairan Banyuwangi saat memantau destinasi wisata sungai Kalilo (Tangkapan layar instagram @priambodo.guntur

Berita sidikkasus.co.id

BANYUWANGI – Bila musim penghujan tiba, Kota Banyuwangi selalu menjadi langganan banjir apa lagi bila hujan deras tiada henti berhari-hari sehingga membuat Kota Banyuwangi tergenang banjir akibat sungai Kalilo di tengah kota meluap. Itu terjadinya beberapa tahun silam.

Lambat laun bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, pembenahan Sungai Kalilo terus dilakukan oleh dinas pengairan Banyuwangi sehingga Penanganan aliran sungai Kalilo sedikit demi sedikit telah memberi warna kota Banyuwangi. Kini malah disulap menjadi destinasi wisata Kota Banyuwangi. Senin. 10/04/2023.

Berkat kerjasama yang baik bersama Masyarakat setempat, Dinas Pengairan Banyuwangi dengan melakukan pembenahan di aliran sungai Kalilo yang dulunya selalu menjadi langganan banjir, kini telah berubah menjadi destinasi wisata baru.

Ya, lihat saja aliran sungai Kalilo saat ini sudah bersih kembali pasca banjir yang menerjang wilayah Banyuwangi beberapa waktu lalu.

Bahkan, sebagai jujugan wisatawan, destinasi wisata Kalilo ini sudah dilakukan normalisasi untuk meminimalisir banjir ditengah Kota Banyuwangi.

Namun, dibalik itu semua ada sebuah kisah yang masih melekat di hati seorang Guntur Priambodo. Perlu diketahui, bantaran destinasi wisata sungai Kalilo ini terdapat pemukiman warga yang di huni sejak berpuluh-puluh tahun lamanya hingga sekarang.

Kisah itu diungkap oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi Ir. H. Guntur Priambodo.  saat melintasi pemukiman yang berada di destinasi wisata sungai Kalilo.

Guntur  mengisahkan pertemuannya bersama sahabatnya sejak 27 tahun yang lalu tak pernah bertemu lagi.

Kisah beliau ini dibagikan melalui akun instagram pribadinya @priambodo.guntur. Beginilah kisahnya.

“Nama sahabat Guntur Priambodo, ” H. Dullah, Beliau salah satu sahabat yang masih membekas dalam ingatan saya. Kemarin pada saat saya memantau kondisi Sungai Kalilo, meskipun sudah berkali kali lewat gang itu.

Barulah kemarin saya melihat beliau lagi duduk berjemur dengan sinar matahari pagi, dari kejauhan saya sudah melihatnya.

Saya melewati nya sambil menyapa dan terus melanjutkan pekerjaan saya ke lokasi, saat mau pindah lokasi lain ternyata beliau masih duduk disitu, lalu saya menghampirinya dan menyapa apa betul  H. Dullah.

Dan ternyata beliau juga masih mengingat saya. Hampir 27 tahun tidak ketemu, ternyata kondisi beliau sedang sakit dan sudah sulit untuk jalan, kami sempat berbincang-bincang

Kepala Dinas Pengairan Banyuwangi saat bertemu sahabat di aliran sugai destinasi wisata Kalilo (Tangkapan layar instagram @priambodo.guntur)

27 tahun yang lalu beliau adalah pedagang grosir cabe terbesar di pasar Banyuwangi dan saya waktu itu adalah salah satu petani cabe yang cukup sukses menjual ke beliau.

Ternyata dengan hangat beliau membalas dan masih ingat dengan saya juga saat masih menjadi direksi di PDAM Banyuwangi.

Selanjutnya, saya dan H Dullah ngobrol santai hingga diakhir pembicaraan saya berpamitan dan mendo’akan beliau semoga  segera diberi kesembuhan dan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin Aamiin yaa Robbal Aalamiin.

Itulah kisah Ir. H. Guntur Priambodo dan H Dullah, sosok sahabat yang tidak pernah berjumpa selama 27 tahun lamanya.

Bertemunya yakni di bantaran sungai Kalilo, yang kini jadi destinasi wisata tengah Kota Banyuwangi. ***

Sumber: Adatah.com

Publisher: Teddy

Komentar