BANYUWANGI — JKN. Ketua Team Satgas (PBKH) Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan TWA Kawah Ijen, Letkol Inf. Yuli Eko Purwanto, yang juga menjabat sebagai Dandim 0825 Banyuwangi, membenarkan jika status tanggap darurat bencana kebakaran hutan TWA Kawah Ijen diperpanjang, Senin 28 Oktober 2019.
Hal tersebut menyusul masih adanya kepulan asap di beberapa titik di wilayah Gunung Merapi Ungup – Ungup dan Gunung Meranti, status tanggap darurat yang dimulai pada hari Selasa kemarin tanggal 22 – 10 – 2019 hingga berakhir sampai hari Senin 28 – 10- 2019 akan diperpanjang sampai dengan tanggal 5 November 2019.
” Maka statusnya diperpanjang karena api belum semua padam, perpanjangan status menyesuaikan dari Provinsi.
Menurut penyampaian kata dari Yuli,” kendala utama petugas dalam memadamkan api adalah lokasi yang rawan mudah terbakar dan sulit dijangkau serta medannya curam, selain itu meski saat ini tengah melakukan penyiraman, maka api tersebut sudah tidak tampak, namun kepulan asap di beberapa titik masih terlihat, ” tuturnya.
Yuli menambahkan, saat ini lokasi yg masih terlihat banyak kepulan asap adalah hutan pinus yangx getahnya memang mudah terbakar dan daunnya menumpuk setebal 5 sampai dengan 10 cm.
“Ini yang tidak bisa diprediksi jelas daunnya itu jadi bara yang membahayakan, pasti akan menyala kembali ketika ada angin kencang,” kata Yuli.
Sementara dalam sehari kemarin Helikopter Water Boombing sedikitnya mampu melakukan penyiraman sebanyak 14 kali, Namun menurut Yuli, saat ini karena terkendala awan Helikopter hanya bisa melakukan penyiraman sebanyak 11 kali yang dilaksanakan dalam dua trip dan akan dilanjutkan esok hari.
“Awan menutupi jadi tidak terlihat dan menganggu aktifitas penyemprotan, terpaksa dihentikan dan dilanjut besok,” imbuhnya.
Jika Helikopter Water Boombing dalam sekali pemgambilan air tersebut, akan mampu membawa sekitar 4.000 liter air, dan bisa menyiram lokasi seluas dua kali lapangan volly. Lokasi pengambilan air ada di beberapa titik di antaranya di pantai Watudodol, pantai Boom dan waduk bajul Mati.
Sementara sampai saat ini petugas gabungan, TNI, Polisi, Satpol PP, Polhut, BKSDA, Pemadam Kebakaran, dan Relawan masih tetap berusaha dan upaya untuk memadamkan api yang bisa dijangkau dengan perlalatan pemadam kebakaran seadanya.
(edi/team)
Komentar