Sri Mulyani : Tahun 1998 – Indonesia Mengalami Krisis Ekonomi yang Dahsyat, Ekonomi Merosot Tajam Minus 13,7%

Berita Sidikkasus.co.id

Jakarta, – Tahun 1998 – Indonesia mengalami krisis ekonomi yang dahsyat. Ekonomi merosot tajam minus 13,7%, mata uang Rupiah kolaps dari Rp 2350 menjadi Rp 16.000 per dollar Amerika. Banyak perusahaan dan bank besar kecil mengalami kebangkrutan.

Sebagai ekonom yang mengajar di Universitas Indonesia – saya diundang dalam sebuah seminar di Solo – untuk menjelaskan mengapa krisis ekonomi terjadi dan bagaimana menyelamatkan ekonomi Indonesia ke depan.” ungkap Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta 14 Agustus -2020.

” Pengundang dan sponsor seminar tersebut adalah Pak Jokowi seorang pengusaha eksportir furniture yang justru mendapatkan berkah luar bisa dalam kondisi krisis tersebut – karena penerimaan ekspor dalam US dollar melonjak lebih dari enam kali lipat,

Pak Jokowi menggunakan “windfall profit” secara bijaksana dengan menambah kapasitas produksi, berhasil memanfaatkan situasi krisis justru untuk mengembangkan usahanya.” ucapnya.

22 tahun kemudian, Pak Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia, dan saya diminta beliau menjadi Menteri Keuangan. Dunia menghadapi krisis akibat Pandemi Covid-19. Dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi kita berupaya mengatasinya.

Program pemulihan ekonomi terus digenjot – untuk membantu masyarakat, memulihkan dan membangkitkan usaha kecil menengah, dan menumbuhkan kembali kegiatan ekonomi.

Kalian 22 tahun kedepan bisa menjadi apa saja. Rajut masa depanmu dengan tidak berhenti belajar, bekerja keras, jujur dan cerdas. Miliki mental baja, jangan menyerah menghadapi cobaan dan ujian apapun. Jangan lupa selalu berdoa..! tandasnya. ( *)

Komentar