Berita Sidikkasus.co.id
Jakarta _ APBN 2020 adalah instrumen sangat penting dan vital dalam menghadapi ancaman Covid19. Kebutuhan belanja negara meningkat signifikan untuk menangani masalah kesehatan akibat Covid19 (pengadaan alat kesehatan, APD, insentif tenaga medis,kesiapan rumah sakit dll). Juga untuk memberikan bantuan sosial yang diperluas , dan melindungi UMKM dan dunia usaha. Sedangkan penerimaan negara mengalami tekanan karena kondisi dunia usaha dan harga komoditas merosot. Tekanan terhadap APBN 2020 akan menghasilkan defisit meningkat yang diperkirakan mencapai 5.07% PDB. Defisit ini akan terus dimonitor dan dikendalikan melalui disiplin belanja yang tidak prioritas.”ungkap Sri Mulyani Indrawati, Selasa ,07/04/2020
Lanjut Sri, Sumber pembiayaan defisit akan dijaga agar memiliki resiko dan biaya terkecil meski dalam situasi pasar keuangan global yang sangat bergejolak, termasuk penggunaan saldo aggaran lebih (SAL), dana-dana abadi, dan dana yang dikelola badan layanan umum (BLU).” Ucapnya
“Pemerintah juga menggunakan sumber pembiayaan yang berasal dari lembaga bilateral dan multilateral untuk memperbaiki portofolio resiko utang negara.
Pembiayaan dari pasar obligasi baik dalam maupun luar negeri (global ) dilakukan dengan kehati-hatian tinggi dan bersifat oportunistik terutama dalam kondisi pasar yang sangat tidak stabil. Dalam konteks ini, kemarin pemerintahan telah berhasil
menerbitkan Global Bonds sebesar 4,3 miliar USD dengan 3 jenis tenor yaitu 10.5 tahun, 30,5 tahun dan untuk pertama kalinya diterbitkan tenor 50 tahun. Komposisi instrumen ini memberikan keuntungan karena kurva yield yang cenderung landai dalam jangka panjang, dan memperbaiki profil jatuh tempo surat utang Indonesia.” tegasnya
Indonesia merupakan negara Asia pertama yang mampu menerbitkan Global Bonds sejak terjadinya pandemic Covid19. Ini menunjukkan masih adanya kepercayaan pasar keuangan global atas pengelolaan kebijakan APBN yang prudent dan kebijakan makro yang baik (sound).
“Kementerian Keuangan terus berkomitmen untuk menjaga prinsip kehati-hatian, akuntabilitasb dan transparansi dalam menjawab APBN yang sustainabel. APBN adalah instrumen yang penting bagi tercapainy tujuan bernegara dan untuk menjaga negara dalam menghadapi berbagai tantangan berat seperti yang saat ini terjadi – yaitu ancaman Covid19.
Dengan ikhtiar yang maksimal untuk terus menjaga Indonesia, disertai doa kepada Allah SWT agar kita semua diberikan tuntunan, kemudahan dan kesabaran dalam mengatasi tantangan yang tidak ringan ini.” tutupnya. (*)
Komentar