Silahturohmi Lapas Banyuwangi Wujudkan Pancasila Sebagai Dasar Utuhnya Persatuan dan Kesatuan

Foto : kegiatan

 

BANYUWANGI – JKN.

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki falsafah hidup bangsa yaitu pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara Indonesia dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, maksudnya adalah kita bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, kesenian, bahasa, adat istiadat, dan agama, tetapi kita bangsa Indonesia merupakan satu bangsa, dengan satu kebudayaan nasional, dan dengan satu bahasa nasional.

Hari ini sabtu (29/6/19)lapas kelas II B Banyuwangi peringati bulan pancasila sebagai landasan dasar mempererat tali silahturohmi persatuan dan kesatuan antar WBP (warga binaan pemasyarakatan).

Nampak ke akraban antara warga binaan terlihat sangat kental,Dengan di iringi beraneka macam jenis music yang di miliki lapas banyuwangi ,menjadikan suasana semakin kompak.

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau lebih dari 17.508 buah. Sehingga Indonesia memiliki beragam suku dan budaya yang ada di dalamnya yang terbentang dari wilayah sabang sampai merauke. Begitu banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia ini sehingga menjadikan Indonesia kaya akan keanekaragaman yang perlu sekali untuk dilestarikan dan dijaga kealamiannya.

Namun dalam sisi yang lain, memiliki suku bangsa yang sangat beraneka ragam dalam satu negara tentunya hal ini menjadikan negara Indonesia sangat rentan dan mudah terpecah belah untuk diadu domba. Sehingga negara ini bisa hancur apabila antar suku bngsa ini tidak bisa bersatu. Bahwasannya memang sangat tidak mudah untuk menyatukan bangsa dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda tersebut. Tetapi hal tersebut tak menjadikan negara Indonesia gentar akan perbedaan yang ada, sebagai bangsa kita tentunya harus menjunjung tingga nilai-nilai persatuan dan kesatuan tanah air Indonesia sehingga kelak kita bisa menjadi negara pemersatu yang bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain.

Kalapas Banyuwangi Ketut akbar herry achjar mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki falsafah dan pedoman hidup bangsa yang bisa dijadikan pijakan yaitu pancasila dan UUD 1945. Di dalam pancasila terdapat lima sila yang sudah mutlak dibuat oleh leluhur Indonesia agar bangsa Indonesia senantiasa tidak membeda-bedakan agama, ras, suku, budaya dan bahasa yang ada di Indonesia serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan sehingga dapat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita sebagai bangsa harus mampu memahami semua yang ada di bumi Indonesia adalah satu yang harus kita jaga dan pertahankan yaitu keutuhan bangsa.” Pada tahun ini bangsa kita mengalami perpecahan antar umat agama yang dicampur dengan masalah politik, hal ini sangat disayangkan sekali jika bangsa kita ini menjadi terpecah belah. Persatuan dan kesatuan yang harus kita jaga malah menjadi sebuah ajang kompetesi yang dipermainkan, akibatnya timbulah permusuhan yang berkoar-koar menebar perpecahan umat yang membuat Indonesia jatuh dalam lubang hitam. Namun hal tersebut tak berlangsung lama, dengan semua konflik yang muncul walaupun larinya kejalur hukum akhirnya Indonesia menjadi bersatu kembali. Kita sebagai bangsa yang baik harus menjaga diri kita agar tidak mudah terprovokasi dengan orang yang sengaja mengadu domba bangsa ini demi kepentingan diri dan golongannya.

Dalam acara silahturohmi dalam bulan pancasila di lapas bnyuwangi ini di hadiri oleh Forpimda kabupaten banyuwangi,dan beberapa LSM(lembaga swadaya masyarakat)serta awak media yang ikut mendukung berjalanya acara silahturohmi.

Dalam sambutanya perwakilan Forpimda yang wakili oleh kepala kesbangpol kabupaten banyuwangi,Wiyono mengatakan Sangat pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila yang di dasari persatuan dan kesatuan antar bangsa khususnya WBP (warga binaan pemasyarakatan)banyuwangi.

Wiyono mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki falsafah hidup bangsa yaitu pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara Indonesia dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, maksudnya adalah kita bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, kesenian, bahasa, adat istiadat, dan agama, tetapi kita bangsa Indonesia merupakan satu bangsa, dengan satu kebudayaan nasional, dan dengan satu bahasa nasional. “Bangsa Indonesia bila dilihat dari segi kebudayaannya tentu berbeda dengan bangsa yang lain yang ada di dunia. Bagaimana tidak, bangsa-bangsa yang lain rata-rata hanya memiliki 2 atau 3 kebudayaan yang ada di negaranya sedangkan di Indonesia memiliki suku dan kebudayaan yang bermacam-macam seperti suku madura, suku jawa, suku bugis, suku badui, suku batak, suku ambon, suku sunda dll, hal inilah yang menjadikan negara Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam keanekaragaman suku bangsanya yang bisa diperkenalkan dengan bangsa lain.pungkasnya. (ari/humas)

Komentar