Sidak Kenaikan Harga Di Pasar Baru, ini Temuan Tim Pemkot Probolinggo

Berita Sidikkasus.co.id

Probolinggo – Munculnya keresahan di masyarakat karena kenaikan harga sejumlah komoditas sejak beberapa pekan terakhir, membuat Pemerintah Kota Probolinggo turun tangan. Selasa (8/12) pagi, dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setyorini Sayekti dan tim dari OPD terkait sidak ke Pasar Baru.

Sampling ke sejumlah pedagang di pasar terbesar di Kota Probolinggo tersebut, kenaikan terjadi pada cabai merah besar Rp 55 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 40 ribu per kg, tomat Rp 10 ribu per kg, kubis Rp 12 ribu, wortel malang Rp 20 ribu per kg dan wortel biasa Rp 8 ribu per kg.

“Harga sayur, cabe merah besar dan cabe rawit mengalami kenaikan signifikan. Bagaimana pemkot menyikapi hal itu? Sebagai bentuk tanggung jawab pada masyarakat, kami mengidentifikasi apa masalahnya. Apa pada produksi petani, kendala distribusi atau mungkin misalnya ada penimbunan dan sebagainya,” jelas Asisten Setyorini Sayekti.

Mantan Sekretaris Dispenduk Capil ini menjelaskan, pencermatan sampel pedagang di Pasar Baru memang ada kenaikan merata. Pedagang mengambil cabe dari pemasok luar daerah yang datang ke pasar mulai malam hingga dini hari. Jadi, pedagang sudah punya langganan distributor.

“Cabe rawit memang stoknya juga banyak berkurang karena faktor musim sehingga pedagang tidak berani mengambil banyak, hanya ambil 5 kg karena takut busuk. Komoditas wortel, kentang, kol, ayam ada kenaikan juga,” kata Rini-sapaan akrabnya.
“Ini (kenaikan harga) murni rantai ekonomi, penimbunan itu tidak ada. (kenaikan harganya) Hubungannya antara suplay dan demain dari masyarakat,” sambung Rini.

Pemantauan ini dilakukan juga untuk mencegah inflasi apalagi jelang akhir tahun, dimana kebutuhan natal dan tahun baru akan meningkat. Rini berharap, awal tahun kondisi harga kembali stabil.

“Kami, pemkot memahami kenaikan harga dan masa pandemi ini tekanan kehidupan semakin meningkat. Kami berusaha hadir mengidentifikasi, jika ada masalah membuat masyarakat semakin sulit nanti ada langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah. Intinya, tidak ada unsur kesengajaan. Murni rantai ekonomi dan ketersediaan produsen menurun,” ungkap Asisten Rini.

Rini mengungkapkan, masyarakat bisa mengantisipasi hal-hal seperti ini dengan menanam bibit cabai dan sayuran di polybag. Jika satu rumah menanam 3 sampai 4 polibag maka tidak perlu resah, selain bisa menikmati hasil kebun sendiri juga dapat menghasilkan oksigen untuk kesehatan di lingkungan rumah. (Yuli)

Komentar