Berita Sidikkasus.co.id
PROBOLINGGO – Setelah dijabat Plt selama lima bulan, Lapas Kelas IIB Probolinggo akhirnya dijabat kepala baru, ialah Risman Somantri yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lapas Terbuka IIB Nusa Kambangan. Seremonial serah terima jabatan dari Plt Mali Jumali kepada Risman Somantri berlangsung Kamis (11/6) di aula lapas setempat.
Sertijab dan pisah kenal tersebut juga dihadiri Wawali Mochammad Soufis Subri dan Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur Krismono. Acara siang itu diawali penandatanganan berita acara kemudian penyerahan memori jabatan.
Mali Jumali yang menjabat sejak 18 Januari 2020 lalu menceritakan, selama lima bulan kegiatan rutin sudah dilaksanakan dengan baik. Katanya, saat ini lapas dihuni sebanyak 449 orang. Ia pun berterimakasih kepada forkopimda yang sudah membantu kegiatan di lapas.
Selama pandemi COVID 19, lanjut Mali Jumali, lapas sudah berupaya menerapkan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan di depan pintu masuk lapas, thermo gun, pembuatan masker kain untuk masyarakat dan warga binaan hingga penghargaan kontestasi WBK (Wilayah Bebas Korupsi).
“Mudah-mudahan segera WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani). Mudah-mudahan lapas Probolinggo lebih maju lagi. Di lapas ada 120 orang yang mendapat asimilasi, dan Alhamdulillah tidak ada permasalahan,” ujar Mali yang juga menjabat sebagai Kepala Rupbasan (Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara) Probolinggo ini.
Kalapas IIB Probolinggo Risman Somantri mengungkapkan kekagumannya terhadap program yang dilaksanakan Mali Jumali. “Bapak luar biasa. Semoga saya bisa melanjutkan program-program hebatnya yang insyaallah menjadi prioritas kami. Semua yang disampaikan sudah saya catat, semoga tidak terlalu lama apa yang diharapkan bisa terwujud. Mohon kehadiran saya diterima dan didukung,” ujarnya.
Sementara itu, Wawali Mochammad Soufis Subri juga mengapresiasi kerja Mali Jumali yang sudah lama dikenalnya. Selain rendah hati, kata Subri, Mali juga begitu cinta pada korpsnya.
Pada kesempatan itu, wawali menuturkan kondisi COVID 19 Kota Probolinggo yang tergolong terkendali dalam penanganannya. “Ini juga kerjasama semua pihak termasuk dari lapas. Saat ini juga sedang menuju new normal, yaitu menyandingkan protap COVID 19 dengan ekonomi dan pendidikan. Intinya disitu. Masker itu sudah wajib,” jelas Wawali Subri dalam sambutannya.
Hal tersebut diamini oleh Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur Krismono. “Dalam mengendalikan COVID 19 memang dibutuhkan kerjasama seluruh pihak. Keterlibatan masyarakat diperlukan, jika tidak bersatu tidak akan mungkin. Protokol kesehatan harus diterapkan sesuai instruksi pemerintah,” terang mantan Rutan Kraksaan itu. (Yuli)
Komentar