SIDOARJO – JKN.
Forum Daerah/Forda Panti Sosial Asuhan Anak- Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (PSAA-LKSA) Kabupaten Sidoarjo gelar Musyawarah Daerah/Musda di Puncak Ayanna Hotel Trawas Mojokerto, Kamis, (10/10). Salah satu agendanya pemilihan ketua yang baru. Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH hadir dalam pembukaan Musda yang digelar selama dua hari tersebut.
Dalam sambutannya wakil bupati berharap LKSA Sidoarjo semakin profesional. Manajeman organisasinya dapat lebih baik lagi. Pengurus diharapkannya mampu melihat seluruh potensi yang ada. Dikatakannya perjalanan organisasi tidak hanya ditentukan oleh figur pimpinan saja. Organisasi yang bagus juga ditentukan oleh program-program yang dijalankannya.
“Kita harus bersama-sama menata, me-manage bagaimana program-program itu harus lebih bagus, lebih maslakha,”ucapnya.
Wabup juga meminta LKSA Sidoarjo dapat terus menjalin kerjasama dengan pemerintah. LKSA Sidoarjo diharapkan selalu bermitra dengan Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo. Agar fakir miskin, anak terlantar dan kaum dhuafa dapat terus tertangani dengan baik. Oleh karena itu LKSA Sidoarjo diharapkan selalu berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Dengan begitu program-program yang ada dapat dijalankannya dengan baik.
“Banyak yang harus kita lakukan untuk orang-orang yang lemah,”ucapnya.
Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur tersebut mengatakan kemiskinan di Sidoarjo tidak terlalu tinggi. Angkanya masih dibawah propinsi. Sekitar 5,6 persen. Menekan angka tersebut dibutuhkan kerjasama semua pihak. Tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Semua harus saling berkolaborasi untuk mengentas kemiskinan. Dan dirinya berharap APBD Sidoarjo nantinya banyak digunakan untuk menangani kaum lemah.
“Ini harus dilakukan bersama-sama, kerja “keroyokan”dari berbagai instansi, sinergitas dan berkolaborasi,”ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut H. Nur Ahmad Syaifuddin berpesan kepada LKSA Sidoarjo agar dapat menaungi semua yayasan panti asuhan yang ada. LKSA sebagai wadah dari seluruh yayasan panti asuhan harus bisa sebagai pengayom. Bagaimana memajukan semua yayasan panti asuhan yang ada harus dapat dilakukannya.
Sementara itu Ketua Panitia Musda Adi Sugeng mengatakan masa kepengurusan Forda PSAA-LKSA Kabupaten Sidoarjo periode 2016-2019 sudah selesai. Penjaringan pengurus untuk periode selanjutnya sudah dilakukannya. Tim panitia pemilihan sudah mendapatkan tiga calon ketua. Nama-nama tersebut didapat dari setiap Korwil yang ada. Namun penjaringan yang telah dilakukannya tidaklah mudah. Dikatakannya menjadi pengurus Forda PSAA-LKSA tidak ada bayarannya. Hanya niat tulus kepada Allah SWT untuk terus memelihara anak-anak yatim, dhuafa yang menjadi alasannya.
“Forum ini adalah forum yang berdasarkan dari, oleh dan untuk para pengurus, kami tidak memiliki sumber dana tetap dari pihak-pihak manapun, para pengurus pun tidak ada yang digaji, tidak ada yang mengambil keuntungan dari kepengurusan yang ada,”ucapnya.
Adi sendiri mengatakan penyebaran panti asuhan di Sidoarjo tidak merata. Kebanyakan terdapat di Kecamatan Sidoarjo. Padahal menurutnya anak yatim tidak hanya terdapat di kecamatan kota saja. Dikatakannya masih banyak anak-anak terlantar dan anak-anak yatim perlu dibina. Oleh karenanya pada kepengurusan yang baru ini, kemajuan dan kesejahteraan anak-anak binaan dapat terus dilakukan. Dirinya juga berharap Forda PSAA-LKSA Sidoarjo kedepan bisa mandiri. Tidak tergantung pada anggaran pemerintah saja.
“Kami berharap dari Musda kali ini menghasilkankeputussan-keputusan yang bisa memandirikan panti-panti yang ada, LKSA yang ada dengan program-program pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi yang didukung oleh pemerintah Sidoarjo,”ucapnya. (Ron).
Komentar