Sempat Viral, Ini Fakta Sebenarnya Dibalik Keributan di Hotel Somanake Senduro Lumajang

Berita Sidikkasus.co.id

LUMAJANG – Sebelumnya telah viral diberitakan di media cetak maupun online, bahwa telah terjadi perselingkuhan di hotel Somanake Senduro Lumajang Jawa timur (Jatim). Kejadian itu pada Kamis (08/07).

Namun hari ini Jum’at (30/7) Polsek Senduro Polres Lumajang merilis terkait dengan fakta yang sebenarnya yang telah terjadi terkait permasalah tersebut, bahwa permasalahan itu hanyalah kesalah pahaman saja.

Dalam rilisnya, Kanit Reskrim Polsek Senduro, Aiptu Gatot Subroto mengungkapkan, bahwa intinya permasalahan tersebut hanya kesalahpahaman saja.

“Setelah menerima laporan dari Mahmudi Hermawan (Suami Dian sebagai ASN), kemudian saya melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) nya. Dalam olah TKP nya, tidak diketemukan bekas apapun dalam kamar,” ungkap Aiptu Gatot.

Ia menjelaskan, bahwa dirinya memastikan, apakah mas Bahrul ini melakukan check in pada Kamis (08/07) atau tidak. “Ternyata setelah saya periksa, dan saya cek di buku bukunya, ternyata mas Bahrul tidak melakukan check-in. Sedangkan keterangan dari saksi-saksi di hotel Somanake, menyampaikan, bahwa mas Bahrul tidak melakukan check-in, hanya melihat lokasi hotel dan parkir, sehubungan dengan adanya teman dari kelompok kendaraan CRV yang akan ke B-29 setelah selesai PPKM,” terang Gatot.

Lanjut Gatot, hasil pemeriksaan dari istrinya Mahmud maupun Bahrul, ternyata hasilnya sama, tidak pernah check in di dalam hotel, hanya dimintai tolong untuk menemani melihat hotel di Senduro.

Setelah semuanya saya kumpulkan, papar Gatot, kemudian telah terjadi penyelesaian. Dari pihak suami mbak Dian (Mahmudi Hermawan) menyatakan bahwa permasalahan itu adalah suatu kesalahpahaman. Karena saya juga pernah cek di hotel, ternyata tidak di dalam kamar hotel, saat itu ketemu di lokasi area hotel pada waktu mereka mau pulang.

“Kemudian terjadi penyelesaian dari kedua belah pihak. Selain itu, juga membuat surat pernyataan kesepakatan bersama”, jelasnya.

Ditempat yang sama, Didik sebagai petugas dari hotel Somanake, yang saat itu hadir sebagai saksi dari kejadian tersebut, dan sempat di wawancarai beberapa awak media menyampaikan, bahwa Bahrul sama Dian tidak sempat nginap di hotel, akan tetapi hanya mengecek kamar untuk temannya yang mau datang dari Bali.

“Cuma tanya-tanya harga sama melihat posisi kamarnya saja untuk tamunya itu”, ungkap Didik.

Saat ditanya adanya rame- rame di area hotel, Didik menjawab. “Untuk keributan itu yang saya tahu, itu di atas di depan joglo, di luar lokasi,” jelas saksi.

Sementara itu, Mahmudi Hermawan (Suami Dian), yang juga hadir di pres rilis tersebut, kepada awak media yang hadir juga menyampaikan, bahwa terkait permasalahan tersebut hanyalah kesalah pahaman saja.

“Dalam hal ini, saya dengan saudara Bahrul memang sempat terjadi kesalahpahaman, masalah ini juga di tangani oleh Polsek Senduro, dan juga sempat viral. Dan setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan oleh pihak Polsek, ternyata hanya kesalahpahaman saja,” terang Hermawan.

Lebih jauh Mahmudi Hermawan menjelaskan, bahwa permasalahan tersebut hanyalah kesalahpahaman saja. Tapi, kata Hermawan, kesalahpahaman nya tersebut diakui nya sangat mendasar. “Siapa orangnya yang tidak marah dan tidak merasa tersinggung, soalnya di pas kejadian itu, saya tahu sendiri, saya melihat sendiri, bahwa istri saya bersama saudara Bahrul Ulum di dalam lokasi hotel, cuman Alhamdulillah semuanya sudah clear, dan ini sudah selesai,” jelas Mahmudi Hermawan.

Mahmudi Hermawan mengakui, bahwa permasalahannya yang dimediasi Polsek Senduro tersebut telah selesai. “Diselesaikan dengan cara kekeluargaan”, akunya.

Mahmudi Hermawan menyampaikan permohonan maaf nya kepada semua pihak atas permasalahan tersebut.

“Mohon maaf, apabila ini menjadi ketidaknyamanan terhadap orang-orang yang saya rugikan, dan ini tentunya tidak bermaksud apa-apa. Karena bagaimanapun, namanya keluarga wajib saya pertahankan, dan wajib saya junjung tinggi,” ucap Mahmudi Hermawan.

Ditempat yang sama, Bahrul Ulum kepada awak media juga menyampaikan, bahwa kejadian itu memang hanya salah paham saja.

Dan Bahrul menceritakan awal dari kejadian tersebut, kalau dirinya datang ke kecamatan untuk menguruskan KK warganya, karena si mbak Dian nya mau numpang, akhirnya dengan kerendahan hatinya, Bahrul memberikan tumpangan kepada Dian.

“Awalnya saya mau menguruskan KK (Kartu Keluarga) Warga ke Kecamatan, setelah selesai mengurus KK itu, saya bertemu dengan mbak Dian. Lanjut saya berpamitan ke mbak Dian, namun mbak Dian nya bilang, kok buru buru, lalu saya jawab, kalau saya masih mau ke bank Jatim,” papar Bahrul.

Masih kata Bahrul, setelah saya berpamitan, lalu mbak Dian nya bilang, saya numpang ya, ke bank Jatim. “Ya mbak, gak apa apa,” jawab Bahrul,”terangnya.

Menurutnya, rupanya mbak Dian nya juga mau bayar pajak juga.

Akhirnya ditengah perjalanan kita ada komunikasi, saya bilang kalau saya mau ada teman dari Bali, teman clup CRV. Lalu saya nanyak ke mbak Dian, mbak sampean tahu lokasi hotel yang ada di Senduro, Karena ada teman dari Bali yang mau nginap di hotel terdekat dari B-29.

Akhirnya nyampek bank Jatim, karena bank Jatim ramai, akhirnya kita memutuskan untuk menuju ke hotel untuk bertanya tanya harga dan lokasi kamar. “Hanya bertanya tanya saja, setelah itu saya diantar resepsionis melihat kamar, lalu saya menuju ke mobil. Dan mbak Dian bilang, ayo sudah, kita ke bank Jatim”, jelasnya.

Namun kata Bahrul, setelah dirinya menyetir mobil hanya beberapa meter, ternyata bertemu dengan suaminya mbak Dian. “Dan akhirnya terjadi keributan dan divideo hingga viral, dan saya juga sempat dilaporkan ke Polsek. Dan saat ini masalahnya sudah selesai dimediasi oleh Polsek,” jelas Bahrul.

Atas viralnya video tersebut Bahrul meminta maaf kepada keluarga Mahmudi Hermawan berserta masyarakat Lumajang, atas viralnya video tersebut, khususnya kepada warga desa Kertosari. “Karena saya sebagai perangkat desa Kertosari. Semua ini karena salah paham,” pungkas Bahrul Ulum. (Riaman)

Reporter: Biro Lumajang

Komentar