Semeru Erupsi, WBP dan Petugas Lapas Banyuwangi Gelar Sholat Ghoib dan Doa Bersama

Berita Sidikkasus.co.id

BANYUWANGI – Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang mengalami erupsi pada hari Sabtu (4/12/2021). Letusan tersebut menyebabkan guguran lava dan awan panas yang berdampak pada daerah disekitarnya.

Peritiwa tersebut tentunya menyisakan duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sebagai bentuk kepedulian, Lapas Banyuwangi Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar sholat ghoib dan doa bersama untuk para korban yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Senin (6/12/2021).

Kegiatan yang dipusatkan di Masjid At-Taqwa Lapas Banyuwangi tersebut diikuti oleh sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas Lapas Banyuwangi.

Diawali dengan pelaksanaan sholat ghoib secara berjamaah dan dilanjutkan dengan dzikir dan doa bersama yang dipimpin oleh pengurus takmir masjid yang merupakan WBP di Lapas Banyuwangi.

Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto mengatakan kegiatan tersebut digelar untuk mendoakan masyarakat sekitar Gunung Semeru yang menjadi korban. “Mudah-mudahan yang meninggal diampuni segala dosa-dosanya dan diterima segala amal ibadahnya, yang mengalami luka-luka mudah-mudahan lekas diberikan kesembuhan” ucap Wahyu.

Wahyu juga berharap dengan dilaksanakannya kegiatan doa bersama tersebut, Gunung Semeru dapat segera pulih dan menurun aktivitasnya ke level yang aman, sehingga tidak menelan korban jiwa yang lebih besar.

“Terjadinya musibah tersebut mari jadikan pengingat bagi kita semua untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, mudah-mudahan kita semua senantiasa berada dalam lindungan Allah” ujar Wahyu.

Perlu diketahui, dikutip dari website Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai saat ini warga yang terdampak berjumlah 5.205 jiwa, 27 jiwa dinyatakan hilang dan 15 jiwa dinyatakan meninggal dunia. Dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro.

Selain berdampak pada korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang. Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang). (Humas Lapas Banyuwangi)

Publisher; Redaksi Media Sidikkasus

Komentar