Berita Sidikkasus.co.id.
BANYUWANGI – Kemah TaMaSa bersama Tagana Dinsos PPKB Kabupaten Banyuwangi di bumi perkemahan Jeongmara Desa Sragi Kecamatan Songgon Banyuwangi resmi di buka Sabtu (19/11/2022)
Kemah TaMaSa tersebut di buka langsung oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana ( KADINSOS PPKB) Kabupaten Banyuwangi.
Kegiatan Kemah TaMaSa bersama Tagana Dinsos PPKB Banyuwangi ini berkolaborasi dengan instansi terkait diantaranya BPBD, DAMKAR PMI, dan IJEN GEOPARK.
Acara Kemah TaMaSa ini di ikuti oleh 31 Lembaga Pendidikan setingkat Sekolah Dasar Negeri ( SDN) 29 diantaranya dari SDN, 2 dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Masing- masing Lembaga tersebut di beri kesempatan mengirimkan siswa- siswi 5 orang peserta sekaligus 2 pendamping.
Kemah TaMaSa ini di ikuti oleh 186 peserta siswa- siswi Sekolah Dasar dari beberapa Lembaga Pendidikan Sekolah yang sudah pernah melaksanakan Tagana Masuk Sekolah ( TMS) bersama Tagana Dinsos PPKB Kabupaten Banyuwangi.
Sementara dalam sambutannya Kadinsos Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini, AP. M.Si. menyampaikan,” Tagana TaMaSa ini akan berlangsung selama 2 hari kedepan sejak tanggal 18/19 Nopember 2022 di Bumi PerkemahanJiongmara Desa Sragi Kecamatan Songgon Banyuwangi.
Awal di laksanakannya Tagana Masuk Sekolah yang pertama di SDN 2 Jabesari Kecamatan Giri Banyuwangi pada tahun 2019, setelah itu kita vakum karena ada pandemi Covid sehingga semua kegiatan di tiadakan dan baru kali ini bisa di lakukan kembali .” Ucap Henik Setyorini.
Kegiatan TaMaSa ini di laksanakan sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mewujudkan edukasi pengurangan resiko bencana sejak dini yang di berikan kepada siswa dan guru di lembaga pendidikan ,hari ini ada 31 lembaga pendidikan 29 dari SDN dan 2 dari MI.
Acara kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan lembaga sekolah dalam melaksanakan program satuan pendidikan aman bencana ( SPAB) dan di harapkan nantinya satuan pendidikan dapat memberikan perlindungan dan keselamatan pada siswa guru serta tenaga pendidik lainnya dari dampak buruk gangguan pendidikan saat terjadi bencana alam.” Ujarnya.
Lebih lanjut ” kami berharap dengan kegiatan Tagana TaMaSa ini semua anak- anak juga pendamping bisa memahami terkait dengan simulasi menghadapi bencana oleh semua peserta. Sikap kesiapsiagaan bencana harus bisa di kuasai, ketika kita sadar dan sigap dalam menghadapi bencana maka kita juga lebih siap dan dapat menghindari atau bisa mengurai dampak dari kejadian bencana.
Selain itu ” pesan kami untuk semua peserta dan dewan guru pendamping bahwasanya kami sangat berharap program TaMaSa ini merupakan program kemitraan sinergi antara Kemensos RI dengan Kemendikbud, maka harus di implementasikan di sekolah masing- masing. Dan ini wujud dari implementasi surat edaran baik dari Mentri Sosial ataupun dari Mentri Pendidikan. Surat edaran Mentri pendidikan NO 4 tahun 2019 dan surat edaran Mentri Sosial NO 1 tahun 2019.” Singkatnya.
REPORTER ( PENDIK)
Komentar