Berita sidikkasus.co.id
Borong Matim NTT – Selain Persoalan tidak dikerjakan 3 unit TPT 1 unit Deker dan Drainase di sepanjang ruas jalan Kp Lagos Kp Bobo Kp Wunis, Wakil Ketua 1 DPRD Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT), Bernadus Nuel, soroti pengerjaan pembangunan lapen berkualitas buruk.
“Melalui sambungan selulernya, Bernadus Nuel, yang diterima Sidikkasus Rabu 07/10/2020, mengungkapkan keperihatinannya atas pengerjaan pembangunan lapen Kp Lagos Bobo Wunis yang berkualitas buruk, yang dikerjakan Mathias Munga selaku kontraktor pelaksana, anggaran tahun 2019 lalu”.
“Dia mengakui, sangat kecewa dengan kulitas buruknya lapen yang dikerjakan Mathias Munga, selaku kontraktor pelaksana, dengan pagu anggarannya sebesar Rp.1,5 miliyar itu”. Lanjutnya, dibeberapa hari kemarin, saya lewat diruas jalan itu, dari Lagos sampai di ngalor meti, dan disepanjang ruas jalan terdapat dibeberapa titik ruas jalan tersebut, aspalnya sudah hancur, hingga menembus telford dasar. Selain itu, terdapat beberapa titik diruas jalan itu, aspalnya hancur hingga batu agregat terangkat dan berserakan diatas jalan”. aku Nuel.
Sedangkan terkait 3 item seperti 3 unit TPT 1 unit Deker dan Drainase, yang tidak dikerjakan oleh kontraktor, persoalan itu saya tidak tau, dan nanti saya tanyakan ke PUPR. Katanya.
“Memang benar kalau lapen di Kp Lagos Bobo Wunis itu, berkulitas buruk, jauh berbeda dengan lapen yang dikerjakan oleh kontraktor Nining, diruas jalan Cabang Tangkul menuju Benteng Jawa, kualitasnya bagus sekali”. puji Nuel terhadap Nining.
Kata dia, pekerjaan Mathias Munga, selaku kontraktor pelaksana, di Kp Lagos Bobo Wunis itu, tidak menunjukan seorang kontraktor yang berpengalaman atau profesonal, tetapi dapat dinilai kalau kontraktor tersebut tidak memiliki pengalaman kerja selaku kontraktor. cetus Nuel.
Wakil Ketua I DPRD Matim dapil Pocoranaka, Pocoranaka Timur, dari Partai Hanura itu, menyatakan, bahwa terkait pengerjaan pembangunan lapen yang berkualitas buruk tersebut, pihaknya akan menjadi point kegiatan reses yang rencananya Rabu depan. katanya.
Lagi lagi Mathias Munga, selaku kontraktor pelaksana, ketika beberapa kali sejak Sabtu 03/10/2020 hingga hari ini Rabu 07/10/2020, dihubungi melalui telpon selulernya, namun entah kenapa belum juga mereponnya.
Begitu pula, Kadis PUPR Matim, Yos Marto, ketika dihubungi melalui pesan WhatsAppnya, Rabu 07/10/2020 pukul 02:40 wita, untuk minta penjelasan terkait selain persoalan 3 unit TPT 1 unit Deker dan Drainase disepanjang ruas jalan yang tidak dikerjakannya, juga terkait pembangunan lapen berkulitas buruk yang dikerjakan oleh Mathias Munga selaku kontraktor pelaksana, namun sayangnya hingga berita ini dinaikan, belum juga meresponnya. (richyjones)
Komentar