Berita sidikkasus.co.id
Borong Matim NTT – Ditengah Wabah Virus Corona atau Covid-19 yang sedang merebak dinegri ini, selain penyaluran BLT DD tahun 2020 kepada 194 kk miskin, Pemdes Pocong Kecamatan Poco Ranaka, Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur ( NTT), juga mengalokasikan anggaran DD untuk penggalian pembukaan ruas jalan baru dari kampung Menge-Lonto Ulu sepanjang 1.950 meter, dari Lonto Ulu-Lingko Caor 939 meter, sehingga total 2.889 meter, dengan pagu anggaran senilai Rp. 250.000.000.
Pembukaan ruas jalan baru itu bertujuan untuk akses jalan masuk menuju pemukiman warga yang bersebelahan dengan kampung Menge dan dilanjutkan sebagai jalan tani.
Selain manfaatnya untuk jalan tani dan akses menuju pemukiman warga, juga akses menuju Puskesmas dan SMA 7 yang berlokasi di Lonto Ulu Desa Compang Laho.
“Aloysius Samit, selaku Kepala Desa Pocong, kepada Sidikkasus dikediamannya didusun Leong, Jumat malam 07/08/2020 pukul 23:00 wita, menjelaskan, bahwa penggunaan DD tahun 2020 disituasi wabah Corona ini, selain DD untuk BLT, juga biaya penggalian pembukaan ruas jalan baru dari Menge menuju Lonto Ulu dan dari Lonto Ulu menuju SMA 7 serta Puskesmas”. jelas Samit.
Lanjutnya lagi, yang paling penting pemanfaatan ruas jalan baru itu, yakni untuk memudahkan warga atau pasien yang hendak berobat dan rawat di Puskesmas. Sebab sebelumnya, setiap warga di tiga dusun Desa Pocong yang mau merawat di Puskesmas, jangkauannya sangat jauh kalau melewati jalur Watu Ci’e – Deno. pungkasnya.
Kades menambahkan, bahwa begitu sudah ada ruas jalan baru ini, dapat memudahkan bagi setiap warga yang melakukan aktivitas disepanjang jalur ini, Dan yang terpenting katanya lagi, dengan adanya ruas jalan ini, bagi anak-anak sekolah dari tiga kampung di Desa Pocong ini sangat mudah ketika mereka berangkat sekolah di SMA 7. ujar Kades Samit.
Kades juga mengungkapkan, bahwa alasan yang paling berat sampai kenapa pengerjaan penggalian pembukaan ruas jalan baru tersebut tidak dilakukan oleh tenaga manusia? Itu dikarenakan medannya terlalu berat untuk digali menggunakan tenaga manusia.
Apalagi, hampir di sepanjang ruas jalur itu, penuh berlapis batu besar, dan tumbuh pepohonan yang akarnya besar dan banyak tebingnya. Sehingga memutuskan untuk menggunakan exavator atau alat gusur. akunya.
Dan itu berdasarkan hasil rapat bersama warga,maka sepakat untuk menyewa alat gusur. ungkap Kades Samit. (richyjones)
Komentar