Sekda Berharap PPL Bisa Cetak Petani Cerdas Dengan Pengunaan Pupuk Organik

Berita Sidikkasus.co.id

BONDOWOSO – Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso menyampaikan bahwa ditengah polemik permasalahan  pupuk Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) mampu untuk memberikan pemahaman kepada petani untuk menjadi petani cerdas.

Menurutnya, salah satu pemahaman yang harus disampaikan adalah perbedaan pupuk subsidi dan non subsidi, karena ada perbedaan harga.

Selain itu PPL diharapkan juga mampu mensosialisasikan tentang pengunaan pupuk organik. “Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan alami, baik itu berasal dari kotoran ternak, sisa-sisa makanan, sampah dan lain sebagainya. Proses pembuatan pupuk organik tersebut bisa dilakukan dengan cara manual maupun alamiah. Nah ini PPL harus bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat atau petani, “jelasnya ,Rabu 15/04/2020.

Dikatakannya, bahwa  keuntungan menggunakan pupuk organik dalam pertanian maupun perkebunan ini sangat besar dan berdampak baik pada ekosistem pertanian dan perkebunan. “Kita ketahui bahwa pupuk merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan. Adanya pupuk ini dapat membuat hasil pertanian dan panen akan meningkat. Ada dua jenis pupuk yang sering digunakan oleh petani, yaitu pupuk organik dan anorganik. Dalam bahasa yang sering kita dengar yaitu pupuk alami atau pupuk kompos dan pupuk kimia, “terangnya.

Lanjud Sekda, Mungkin petani  sudah tidak asing dengan kedua jenis pupuk tersebut .Kendati sering digunakan dalam pertanian maupun perkebunan. Diantara kedua jenis pupuk tersebut yang paling sering digunakan oleh petani adalah pupuk kimia. “Maka PPL diharapkan juga bisa menarik hati para petani  untuk menjadi petani cerdas harus waspada terhadap penggunaan pupuk anorganik atau pupuk kimia. Hal ini berkaitan dengan dampak residu yang tertinggal di tanaman dan Tanah, “imbuhnya.

Oleh karena itu, penggunaan pupuk kompos atau organik lebih disarankan untuk digunakan.  menggunakan pupuk organik dalam pertanian dan perkebunan yang pertama yaitu dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dan perkebunan. Kita ketahui bahwa pupuk organik ini bersifat hayati, jadi mutu dan hasil produksi akan jauh meningkat.

Keuntungan lainya kata Sekda, penggunaan pupuk organik dapat menghemat biaya produksi. Bagaimana hal itu dapat terjadi?, Jelas sekali bahwa penggunaan pupuk organik ini sangat menguntungkan sekali dalam hal pembiayaan. “Sebagai contoh sederhananya adalah jika kita menggunakan pupuk organik dari hasil kotoran ternak. Akan terlihat jelas kita tidak harus mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk. Berbeda jika kita menggunakan pupuk kimia yang tentu harus kita beli, meskipun ada subsidi dari pemerintah, namun tetap saja kita akan mengeluarkan dana untuk hal itu, “pungkasnya. (yus)

Komentar