BITUNG – JKN.
Menurut narasumber yang tidak mau di sebutkan namanya, bahwa sekolah ini perlu di panggil oleh kepala dinas pendidikan. menurut pengamatan media yang mana dana-dana yang di berikan oleh pemerintah melalui dana bos (bantuan operasional sekolah) bos buku bosda tidak terlihat sama sekali.
Apalagi laporan tatausahanya tidak ada di sekolah tersebut. Sekolah tersebut mendapat dana per triwulan kurang lebih 70 juta rupiah, belum dana-dana pemerintah yang lain yang di kucurkan di sekolah tersebut.
Bagaimana murid-murid sekolah tersebut punya kualitas, buku-buku saja menurut narasumber tidak memadai dan setiap kelas papan tulisnya saja tidak memenuhi syarat atau (rusak).
Bagaimana guru mau menerangkan sedangkang kapur tulrus (spidol) tidak ada ..kalo guru kelas punya kelebihan ya pasti ada. Kalau tidak,, bagai mana murid bisa pintar (kualitas).
Pemerintah sudah memberikan bantuan dana agar bisa membantu murid-murid yang tidak mampuh. Banyak orangtua murid mengeluhkan masalah ini.
Menurut media jejak kasus news peralatan yang ada di sekolah tersebut belum memadai..
Pembuatan Pagar menelan biaya yang begitu banyak tapi tidak sesuai dengan pengamatan media. Kepseknya cantik tapi pengolahan dana-dana sekolahnya tidak cantik. (Arjun)
Komentar