Berita,Sidikkasus.co.id
SUMSEL – TIDAK mengecek progres terkini Covid-19 dan menyerahkan bantuan APD, dalam lawatan singkatnya ke Kota Pagaralam, Sabtu (23/5), Gubernur Sumsel H.Herman Deru memastikan pasokan sayur mayur dari Pagaralam aman terkendali ke Pasar Induk Jakabaring selama Kota Palembang-Prabumulih memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Karenanya, saya bersama Pangdam dan Kapolda ke sini (Pagaralam). Salah satunya untuk memastikan itu (pasokan sayur aman).
Kita sudah koordinasikan agar truk-truk pengangkut sayur itu tetap bisa masuk Pasar Induk Jakabaring selama PSBB.
Ini penting karena Palembang dan Prabumulih juga bergantung dengan pasokan sayur dari Pagaralam ini,” kata dia.
Menurut dia, pandemi Covid ini adalah ujian bagi masyarakat Sumsel karena itu ia ingin masyarakat tetap tangguh baik dari sisi kesehatan, ekonomi maupun sosial.
Saat ini dari sisi kesehatan belum ada vaksin atau pengobatan yang ditemukan untuk menanggulangi virus ini.
Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk tetap disiplin melakukan physical distancing serta meningkatkan stamina dan imun tubuh masing-masing.
Stamina menjadi sesuatu yang penting karena dapat mencegah virus tersebut menjangkiti seseorang.
“Tapi Gugus Tugas Pagaralam tidak boleh juga menyepelekan orang tanpa gejala (OTG) ini, karena walaupun mereka tidak tertular mereka bisa tetap menjadi carrier.
Seperti di data di Sumsel 300-an orang yang terkonfirmasi positif itu adalah OTG. Jadi tetap harus diwaspadai,” tuturnya.
Meski demikian, Gugus Tugas juga harus tetap mengedukasi masyarakat agar jangan sampai para ODP, PDP dan pasien positif dianggap seperti penjahat.
Hal ini perlu disosialisasikan terus ke masyarakat agar tidak membuat masyarakat semakin panik.
Selain soal penanganan kesehatan, ia juga berpesan kepada Wali Kota Pagaralam agar menyikapi wabah ini dengan kebijakan yang cerdik.
Dengan sentuhan berbeda diharapkan perekonomian warga tidak terganggu.”Belajar dari krisis monoter 98, kekuatan kita ada itu ada di UMKM.
Karena sektor ini paling tahan banting dan ini harus jadi perhatian demi terjaganya laju perekonomian.
Makanya jangan heran kalau sekarang banyak muncul orang yang beralih profesi, ” ujarnya.
Namun demikian bantuan permodalan dan pembinaan tak cukup untuk membantu mereka. Sebab di tengah pandemi dan menurunnya daya beli masyarakat, kepala daerah harus membantu pemasaran mereka yang sepi.
“Itu tadi bisa bantu mereka jualan online. Bantu promosi, saya pun begitu peyek, martabak semua saya promosikan,” jelasnya.
Strategi lain yang tak kalah penting disikapi dengan bijak saat pandemi ini adalah soal keuangan. Saat ini, 7 provinsi dikabarkan akan mengalami krisis pangan.
Sumsel sebagai Lumbung Pangan dikatakannya juga harus cerdik mengelola refocusing dan relokasi anggaran.
Sehingga pandemi dapat diantisipasi dengan maksimal tanpa begitu menganggu jalannya pembangunan di daerah.
Jika tidak cerdik dengan pola realokasi dan refocusing bukan tidak mungkin daerah akan keteteran karena tidak ada yang tahu kapan Covid ini selesai.
Apalagi kalau keuangan pas-pasan, maka bisa jadi tidak akan ada pembangunan di daerah. Balik nol lagi jadi tidak ada progres.
“Makanya pesan Saya Pak Wali Kota untuk siasati ini dengan baik. Jangan panik gunakan anggaran.
Boleh start dari angka minimal tapi ke atasnya jangan dibatasi. Karena kita belum tahu sampai kapan ini berakhir,” himbaunya.
Dalam kesempatan itu Gubernur H Herman Deru juga tak lupa mengapresiasi kinerja Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Pagaralam yang mampu mempertahankan Kota Pagaralam Zero Covid hingga saat ini.
“Predikat Zero Covid ini bukan mudah. Justru berat tugasnya dan Gugus Tugasnya harus kerja keras mempertahankannya dan juga ini harus diapresiasi,” jelas dia.
Ia juga berkesempatan menyerahkan sejumlah bantuan kepada Wali Kota Pagaralam dalam rangka penanggulangan Covid-19.
Di antaranya bantuan APD meliputi hazmat, masker, sarung tangan safety lab, sepatu, disinfektan, kantong mayat hingga rapid test. Penyerahan itu dilakukan secara simbolis di halaman Kantor Dishub Kota Pagaralam.
Di tempat yang sama Wali Kota Pagaralam, Alpian Maskoni mengungkapkan saat ini Pagaralam dapat dikatakan nol penyebaran Covid-19.
Karena satu orang yang dinyatakan positif sebelumnya sudah dinyatakan negatif alias sembuh.
“Secara teritorial kita nol karena satu orang kemarin secara administrasi positif saat pendidikan di Sukabumi. Sekarang sudah sembuh,” jelasnya.
Kondisi Pagaralam zero Covid ini, kata Alpian, membuatnya sangat bersyukur. Apalagi masyarakatnya masih bisa beraktivitas ekonomi menghasilkan sayur masur dan menjadi pemasok terbesar di Sumsel.
Ia sangat berharap dalam situasi ini barang-barang dari Pagaralam bisa tetap masuk ke Pasar Induk Jakabaring.
Meskipun Palembang dan Prabumulih sedang PSBB. “Harapan kami seperti itu, kami tetap bisa mrmasok sayur walaupun jumlahnya mungkin agak berkurang. Sebentar lagi kami juga bersiap panen kopi,” tambahnya.
Menurut Alpian, berbagai upaya mereka lakukan untuk menjaga penyebaran Covid agar tidak sampai ke Pagaralam.
Termasuk mengecek setiap warga dari perantauan yang pulang kampung akibat PHK dan lainnya. “Yang paling kami waspadai itu, karena banyak warga kami ini bekerja di Jakarta dan Jawa.
Sekitar 2000-an orang lebih. Dan ini kami pantau terus waktu puncak kepulangannya April lalu,” ujar Alpia (Adeni Andriadi)
Komentar